• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, August 26, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Impostor Syndrome: Saat Diri Tak Kunjung Merasa Cukup

Christabella Abigail Loppies by Christabella Abigail Loppies
February 16, 2022
in Lifestyle
Reading Time: 4 mins read
Ilustrasi Frustrasi

Ilustrasi seseorang yang merasa frustrasi. (Foto: unsplash.com)

0
SHARES
275
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com — Meraih prestasi gemilang merupakan hal yang dapat mendatangkan rasa bangga bagi seseorang. Namun, bagaimana jika pencapaian tersebut justru membuat sang peraih merasa tidak pantas, ragu, dan tak kunjung merasa cukup akan kemampuannya?

Hal inilah yang dikenal dengan sebutan impostor syndrome. Melansir tirto.id, istilah tersebut pertama kali digunakan oleh Psikolog Klinis Dr. Pauline R. Clance dan Suzanne A. Imes pada 1978. Dalam jurnalnya yang berjudul “Impostor Syndrome Sebagai Mediator Hubungan Antara Religiusitas dengan Kecemasan yang Dialami oleh Mahasiswa Baru”, Rohmadani dan Winarsih menuliskan definisi impostor syndrome menurut Clance dan Suzanne, yakni suatu perasaan bersalah atas kesuksesan, ketakutan akan evaluasi, perasaan tidak berharga dan ketidakmampuan dalam pendidikan, serta kurangnya penerimaan atas keberhasilan.

Melansir kompas.com, impostor syndrome bukanlah sebuah penyakit mental atau gangguan kejiwaan, melainkan mengarah kepada fenomena di kalangan masyarakat. Orang yang mengalami kondisi ini biasanya kerap meragukan pencapaian yang telah ia raih. Ia merasa bahwa hal tersebut bukan buah dari kemampuan yang ia miliki. Hal itulah yang membuatnya terus merasa kurang, hingga akhirnya memaksa diri bekerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna lagi.

Faktor penyebab impostor syndrome pun bermacam-macam. Salah satunya ialah faktor keluarga atau lingkungan sekitar. Seseorang yang mengalami impostor syndrome bisa jadi berasal dari keluarga yang sangat menghargai suatu pencapaian dan kerap memberi pujian. Selain itu, faktor lainnya bisa berasal dari lingkungan baru yang tidak cocok dengan orang tersebut. Ketika seseorang merasa tidak cocok dengan lingkungannya, ia akan kesulitan untuk menyesuaikan diri. Hal inilah yang dapat membuat dirinya merasa tidak lebih baik dari orang lain.

Baca juga: Persaingan Mahasiswa: Adakah Hubungannya dengan Duck Syndrome?

Ilustrasi stres
Ilustrasi seseorang yang mengalami stres akibat pekerjaan. (Foto: unsplash.com)

Dalam bukunya yang berjudul The Secret of Successful Women: Why Capable People Suffer from the Impostor Syndrome and How to Thrive in Spite of It, Dr. Valerie Young memaparkan lima jenis utama dari impostor syndrome. Berikut penjelasannya.

  • The Perfectionist

The perfectionist merujuk pada kondisi seseorang yang terus menuntut dirinya untuk melakukan sesuatu dengan sempurna. Ketika ada kegagalan, bahkan yang hanya disebabkan oleh masalah kecil sekalipun, ia akan mengkritik pekerjaannya, lalu merasa malu karena hal tersebut. Selanjutnya, ia akan terus merasa ragu dan tidak berani untuk mencoba hal-hal baru karena yakin bahwa ia tidak akan berhasil melakukannya dengan sempurna.

  • The Natural Genius

The natural genius menggambarkan seseorang yang mengalami kesulitan untuk memahami hal baru. Pada saat itu, walaupun baru percobaan pertama, ia akan langsung merasa gagal dan menganggap dirinya tidak kompeten. Hal ini disebabkan karena seseorang yang kompeten seharusnya tidak menemui kesulitan dalam memahami suatu hal baru.

  • The Rugged Individualist (Soloist)

Jenis impostor syndrome yang satu ini merujuk pada kondisi seseorang yang menganggap bahwa ia dapat disebut “sukses” ketika melakukan semuanya sendirian. Menurutnya, meminta dukungan atau bantuan dari orang lain sama saja dengan menunjukkan kelemahan diri sendiri. Hal itulah yang membuatnya terus meyakini bahwa ia bisa menangani semua hal dengan kemampuannya sendiri, tanpa bantuan orang lain.

  • The Expert

The expert menggambarkan kondisi seseorang yang mengharuskan dirinya untuk bisa memiliki pemahaman penuh mengenai suatu topik. Ia akan menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan topik tersebut dan memastikan bahwa ia benar-benar memahaminya. Jika dirinya melewatkan sesuatu atau tidak mampu menjawab pertanyaan, ia akan merasa gagal dan meremehkan kemampuan yang sebenarnya sudah ia miliki.

  • The Superhero

The superhero merujuk pada kondisi seseorang yang menganggap kesuksesan itu adalah ketika ia bisa menjalankan semua perannya dengan sempurna. Mulai dari peran sebagai mahasiswa, karyawan, teman, hingga orang tua. Jika ada peran yang tidak dijalankan dengan baik, ia akan merasa gagal. Hal inilah yang membuatnya terus mendorong diri untuk bisa memberikan hasil yang selalu maksimal.

Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi impostor syndrome? Situs American Psychological Association membagikan sejumlah tips untuk bisa terlepas dari kondisi ini. Untuk Ultimates, ULTIMAGZ telah merangkum informasinya dalam infografik berikut.

Infografik Cara Mengatasi Impostor Syndrome
Infografik cara mengatasi impostor syndrome. (Infografik: ULTIMAGZ/Christabella Abigail)

 

Penulis: Christabella Abigail Loppies
Editor: Jessica Elisabeth
Foto: unsplash.com
Sumber:
kompas.com, tirto.id, idntimes.com, Rohmadani, Z. V. & Winarsih, T. (2019). Impostor Syndrome Sebagai Mediator Hubungan Antara Religiuisitas Dengan Kecemasan yang Dialami oleh Mahasiswa Baru. Jurnal Psikologi Integratif. 7(2), 122-130.

Tags: Cara mengatasifenomenaImpostor SyndromeKegagalankemampuanThe ExpertThe Natural GeniusThe PerfectionistThe Rugged IndividualistThe Superhero
Christabella Abigail Loppies

Christabella Abigail Loppies

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

July 16, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

July 16, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

July 16, 2025
Next Post
Chip 'n Dale

Trailer “Chip ‘n Dale: Rescue Rangers”: Sajikan Animasi Petualangan 2D dan 3D

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

18 − 1 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021