• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, September 26, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Mengenal Serangga Cicada yang Hidup Lama di Tanah

Zalfa Zahiyah Putri Wibawa by Zalfa Zahiyah Putri Wibawa
September 26, 2025
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Cicada dengan mata merah mencolok dan sayap bening. (nature.org)

Cicada dengan mata merah mencolok dan sayap bening. (nature.org)

0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Cicada atau yang biasa dikenal sebagai tonggeret menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam kegelapan di dalam tanah selama belasan hingga puluhan tahun. Setelah itu, serangga ini akan muncul ke permukaan hanya untuk beberapa minggu saja.

Siklus hidup cicada sangat panjang, sekitar 13 hingga 17 tahun. Selama masa itu, mereka hidup sebagai nimfa yang tinggal dan memakan cairan akar pohon di bawah tanah. 

Baca juga: Negro Matapacos dan Keterlibatan Hewan dalam Aksi

Hidup di bawah tanah membuat serangga bersayap ini jauh dari panasnya sinar matahari dan kenyamanan dunia luar, sehingga mereka mengalami kesulitan bersaing dengan sesama nimfa untuk mendapatkan ruang dan makanan. Kematian mereka sangat mungkin terjadi pada tahap ini akibat ancaman dari predator dan kekurangan makanan.

Melansir idntimes.com, setelah bertahun-tahun hidup di bawah tanah, cicada harus menghadapi fase yang paling mengharukan. Serangga ini keluar secara serentak dari tanah dalam jumlah besar. Strategi ini membuat cicada menjadi kebal terhadap predator yang tidak mampu menghabiskan mereka semua sekaligus. 

Namun, masa kebebasan dan kebahagiaan itu singkat karena terjadi dalam beberapa minggu saja. Siklus yang berbeda dari makhluk hidup lainnya ini menuntut cicada untuk segera mencari pasangan, bertelur, dan akhirnya kehidupannya berakhir.

Suara nyaring hewan ini adalah menandakan kehidupan mereka yang penuh perjuangan. Suara itu merupakan jeritan keberadaan, usaha untuk menarik perhatian betina di waktu yang sangat singkat.

Baca juga: Jejak Terakhir Burung Dodo: Kisah dari Spesies yang Punah

Bagi masyarakat Indonesia, adanya suara ini banyak digunakan sebagai penanda pergantian musim, terutama dari musim hujan ke musim kemarau. Suara keras itu juga menjadi pengingat akan waktu yang terbatas dan beratnya perjuangan hidup mereka, dilansir dari liputan6.com.

Kehidupan cicada mengandung makna filosofis tentang ketabahan, kesabaran, dan pengorbanan. Hewan dengan puluhan menunjukkan bahwa terkadang kehidupan penuh dengan masa-masa berat dan kesendirian. Namun, pada akhirnya, setiap fase dalam kehidupan memberi makna dan pelajaran bagi seluruh makhluk hidup.

 

 

Penulis: Zalfa Zahiyah Putri Wibawa

Editor: Jessica Kannitha

Foto: nature.org

Sumber: idntimes.com, liputan6.com.

Tags: cicadahewaninsectserangga
Zalfa Zahiyah Putri Wibawa

Zalfa Zahiyah Putri Wibawa

Related Posts

Payung hitam pada Aksi Kamisan ke-876 memperingati September Hitam dan 21 tahun pembunuhan Munir pada Kamis (04/09/25). (ULTIMAGZ/Radella Dagna)
Iptek

September Hitam, Simak Deretan Peristiwa Kelam di Bulan September

September 26, 2025
Vitamin D
Iptek

Manfaat Vitamin D terhadap Kesehatan Mental

September 26, 2025
Tone deaf
Iptek

Kulik Arti Kiasan Tone Deaf dalam Konteks Sosial

September 23, 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 + sixteen =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021