SERPONG, ULTIMAGZ.com – Cicada atau yang biasa dikenal sebagai tonggeret menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam kegelapan di dalam tanah selama belasan hingga puluhan tahun. Setelah itu, serangga ini akan muncul ke permukaan hanya untuk beberapa minggu saja.
Siklus hidup cicada sangat panjang, sekitar 13 hingga 17 tahun. Selama masa itu, mereka hidup sebagai nimfa yang tinggal dan memakan cairan akar pohon di bawah tanah.
Baca juga: Negro Matapacos dan Keterlibatan Hewan dalam Aksi
Hidup di bawah tanah membuat serangga bersayap ini jauh dari panasnya sinar matahari dan kenyamanan dunia luar, sehingga mereka mengalami kesulitan bersaing dengan sesama nimfa untuk mendapatkan ruang dan makanan. Kematian mereka sangat mungkin terjadi pada tahap ini akibat ancaman dari predator dan kekurangan makanan.
Melansir idntimes.com, setelah bertahun-tahun hidup di bawah tanah, cicada harus menghadapi fase yang paling mengharukan. Serangga ini keluar secara serentak dari tanah dalam jumlah besar. Strategi ini membuat cicada menjadi kebal terhadap predator yang tidak mampu menghabiskan mereka semua sekaligus.
Namun, masa kebebasan dan kebahagiaan itu singkat karena terjadi dalam beberapa minggu saja. Siklus yang berbeda dari makhluk hidup lainnya ini menuntut cicada untuk segera mencari pasangan, bertelur, dan akhirnya kehidupannya berakhir.
Suara nyaring hewan ini adalah menandakan kehidupan mereka yang penuh perjuangan. Suara itu merupakan jeritan keberadaan, usaha untuk menarik perhatian betina di waktu yang sangat singkat.
Baca juga: Jejak Terakhir Burung Dodo: Kisah dari Spesies yang Punah
Bagi masyarakat Indonesia, adanya suara ini banyak digunakan sebagai penanda pergantian musim, terutama dari musim hujan ke musim kemarau. Suara keras itu juga menjadi pengingat akan waktu yang terbatas dan beratnya perjuangan hidup mereka, dilansir dari liputan6.com.
Kehidupan cicada mengandung makna filosofis tentang ketabahan, kesabaran, dan pengorbanan. Hewan dengan puluhan menunjukkan bahwa terkadang kehidupan penuh dengan masa-masa berat dan kesendirian. Namun, pada akhirnya, setiap fase dalam kehidupan memberi makna dan pelajaran bagi seluruh makhluk hidup.
Penulis: Zalfa Zahiyah Putri Wibawa
Editor: Jessica Kannitha
Foto: nature.org
Sumber: idntimes.com, liputan6.com.