SERPONG, ULTIMAGZ.com – Burung dodo (Raphus cucullatus) adalah salah satu spesies burung yang terkenal karena kepunahannya terbilang dramatis dan cepat. Dodo menjadi simbol penting dalam diskusi tentang dampak aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati dan pelajaran berharga mengenai konservasi.
Burung dodo pertama kali dilihat oleh pelaut Eropa pada 1598. Ukurannya cukup besar dengan tinggi sekitar satu meter dan berat diperkirakan mencapai 10-20 kilogram. Burung ini hidup di Pulau Mauritius, sebuah pulau terpencil di Samudra Hindia. Burung ini tumbuh tanpa rasa takut terhadap manusia atau hewan lain karena tidak memiliki predator alami di pulau tersebut. Hal ini membuatnya rentan ketika manusia mulai menetap di Mauritius, dilansir dari britannica.com.
Baca juga: Whale 52: Paus Paling Kesepian di Dunia yang Masih Menjadi Misteri
Kepunahan burung dodo terjadi cukup cepat, hanya dalam waktu kurang dari satu abad setelah penemuan mereka oleh manusia. Mengutip nationalgeographic.grid.id, faktor utama penyebab kepunahan mereka adalah perburuan langsung oleh para pelaut serta pengenalan spesies invasif seperti babi, kucing, dan tikus yang memangsa telur hingga anak burung dodo. Selain itu, kerusakan habitat akibat aktivitas manusia juga mempercepat hilangnya populasi burung ini.
Walaupun sudah punah sejak akhir abad ke-16, burung dodo tetap menjadi hewan penting dalam ilmu pengetahuan alam sebagai contoh nyata bagaimana intervensi manusia dapat menghancurkan ekosistem secara drastis. Hal yang lebih memilukan lagi, tidak ada satu pun gambar asli burung dodo yang tercatat dalam sejarah. Ketidakmampuan dodo untuk terbang ditambah dengan sayapnya yang keci, membuatnya semakin mudah diburu dan ditangkap oleh manusia, dilansir dari kumparan.com,
Baca juga: Harimau Tasmania : Misteri Kepunahan dan Harapan Kebangkitannya
Pelajaran dari kisah dodo mengajarkan kita akan pentingnya untuk menjaga keseimbangan alam serta perlunya tindakan konservasi dalam melindungi spesies yang terancam punah saat ini. Burung dodo mungkin tidak lagi tinggal di Pulau Mauritius, tetapi kisah burung dodo sering menjadi pengingat agar generasi sekarang tidak mengulangi kesalahan masa lalu demi keberlangsungan masa depan bumi ini.
Penulis: Zalfa Zahiyah Putri Wibawa
Editor: Jessie Valencia
Foto: oumnh.ox.ac.ukSumber: britannica.com, nationalgeographic.grid.id, kumparan.com.
Sumber: britannica.com, nationalgeographic.grid.id, kumparan.com.