• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, November 20, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Kenali Petrichor, Fenomena Ilmiah yang Menenangkan Hati

Clarisa Renata by Clarisa Renata
November 19, 2025
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Petrichor, aroma khas air hujan. (freepik/wirestock)

Petrichor, aroma khas air hujan. (freepik/wirestock)

0
SHARES
13
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Petrichor adalah istilah yang digunakan untuk aroma khas di udara setelah hujan turun. Aroma yang sering kali dianggap menenangkan itu ternyata merupakan reaksi kimia kompleks antara tanah, air, dan mikroorganisme di dalamnya. 

Istilah petrichor diperkenalkan oleh dua ilmuwan asal Australia, Isabel Joy Bear dan R. G. Thomas pada 1964, dilansir dari timesofindia.indiatimes.com. Mereka menjelaskan bahwa aroma hujan muncul dari senyawa yang dilepaskan oleh tanah kering setelah disiram air hujan, terutama senyawa geosmin. Senyawa tersebut dihasilkan oleh mikroorganisme tanah, seperti streptomyces.

Baca Juga: Persiapan yang Perlu Dilakukan saat Musim Hujan

Namun, aroma khas hujan tidak hanya berasal dari geosmin semata. Melansir tempo.co, selain geosmin, terdapat juga minyak alami dari tumbuhan yang tersimpan di lapisan tanah dan batu selama musim kering. Minyak tersebut kemudian dilepaskan ketika hujan kembali turun sehingga aroma lembap khas petrichor ini semakin kuat. 

Kemudian, proses ini menghasilkan aerosol, yaitu partikel mikroskopis yang membawa geosmin ke udara. Melansir bbc.com, saat partikel tersebut beterbangan bahkan dalam kadar yang sangat rendah, manusia dapat dengan mudah mendeteksinya melalui indera penciuman. 

Secara psikologis, aroma petrichor ini sering dikaitkan dengan perasaan tenang, segar, dan nostalgia. Melansir rri.co.id, hal ini terjadi karena adanya mekanisme neurologis di otak manusia serta peran penting indera penciuman.

Baca Juga: Makin Jompo? Ini Penyebab Badan Linu dan Nyeri Sendi di Musim Hujan

Suara rintik hujan dengan irama konstan dan cenderung monoton diproses oleh otak sebagai suara yang tidak mengancam, bahkan sering dianggap menenangkan. Salah satu contoh suara tersebut adalah white noise. Sementara itu, aroma tanah basah yang terhirup oleh hidung terhubung langsung ke sistem limbik di otak, yaitu bagian yang berperan dalam mengatur emosi, memori, dan motivasi.

Pada akhirnya, petrichor menjadi sebuah fenomena ilmiah yang menghubungkan manusia dengan alam sekitarnya. Ada harmoni antara sains dan suasana hati dalam setiap tetes hujan yang turun. Ultimates, kapan terakhir kali kalian berhenti sejenak untuk menikmati aroma hujan?

 

 

Penulis: Clarisa Renata

Editor: Jessica Kannitha

Foto: freepik/wirestock

Sumber: timesofindia.indiatimes.com, bbc.com, tempo.co, rri.co.id 

Tags: airbau hujanbau khas hujanhujanpetrichortanah
Clarisa Renata

Clarisa Renata

Related Posts

niacinamide
Iptek

Mengapa Niacinamide Jadi Primadona di Dunia Kecantikan?

November 18, 2025
Ikan barreleye dengan kepala transparannya. (mbari.org)
Iptek

Ikan Barreleye, Makhluk Laut Dalam Berkepala Transparan

November 18, 2025
Foto segelas matcha di atas meja. (freepik.com)
Iptek

Matcha: Tidak Berasal dari Negeri Sakura, tetapi dari Tiongkok?

November 17, 2025
Next Post
Lintas Resonan

Lintas Resonan 2025 Bawa Kolaborasi Musik ke Level Baru dengan Portura

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

six + 15 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021