SERPONG, ULTIMAGZ.com – Function Hall UMN dipenuhi dengan lantunan lagu daerah pada Jumat (15/09/17). Lantunan lagu tersebut mengiringi gerakan para penari tradisional dalam lomba tari tradisional Arsawati 2017.
Sebanyak sepuluh grup tari tradisional reguler dan enam tari tradisional saman ikut dalam perlombaan ini. Lomba tari tradisional tersebut merupakan lomba perdana yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tracce.
“Aku pilih untuk mengadakan lomba karena selama ini kita selalu jadi tamu, jadi peserta, dan jadi penampil. Kenapa nggak kita coba untuk menjadi tuan rumahnya?” jelas Ketua Pelaksana Arsawati Annisa Vini Farabella atau yang akrab disapa Bella.
Arsawati sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “berpikir gembira”. Melalui tema “Ragam Sanur Budaya Indonesia”, peserta lomba menguji kemampuan dalam memelihara budaya Indonesia.
“Ragam Sanur Budaya menggambarkan keberagaman kesenian yang ada di Indonesia, terutama pada tari tradisional yang nantinya akan di lombakan peserta dan menjadi persembahan traccce untuk para peserta,” ujar Bella.
Jenis tarian yang dilombakan dibagi menjadi dua kategori, yaitu tradisional regular (segala jenis tarian tradisional kecuali saman) dan tari saman.
“Regular itu tari-tarian non-saman. Tari-tari kreasi tradisional, kalau tari saman ya tari ratoh jaroeh dari Aceh. Kita bedakan karena keduanya punya aturan dan jenis penilaian yang berbeda,” jelas Bella ketika ditanya perbedaan kedua kategori tersebut.
Acaranya sendiri dibuka dengan sambutan dari Head of Internal Student Affairs UMN Citrandika Selarosa. Kemudian sambutan dari Ketua Umum Tracce, Christina Andrea dan Ketua Pelaksana Arsawati, Annisa Vini Farabella. MC pun kemudian memanggil empat orang juri sebagai tim penilai, antara lain Zia Anindya Puspita, Faridya Faisal, Marzuki Hasan, dan Ratih Puspita Sari.
Rangkaian lomba dimulai pukul 08.45 dengan tim pertama RENAISSANCE dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Bella juga menuturkan dengan adanya lomba tari tradisional ini diharapkan muda mudi di Indonesia tetap semangat dan cinta dengan tari tradisional.
Penulis: Monique Oktaviannie
Editor: Hilel Hodawya
Foto: Jimmy