SERPONG,ULTIMAGZ.com– Indonesia sedang dilanda krisis energi salah satu penyebabnya adalah dari gedung-gedung dan bangunan. Terkait hal tersebut, Budiman Hendropurnomo selaku arsitek yang menerapkan konsep bangunan hijau dan hemat energi dalam desainnya berbicara mengenai pembangunan gedung hijau dan hemat energi pada Green Building and Energy Management Seminar (GEMS) 2016 di Lecture Hall Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Rabu (20/04).
Budiman mengatakan bahwa konsep bangunan hijau juga terdiri dari adanya pengaturan dalam pembangunannya. Pengaturan yang dimaksud salah satunya pengontrolan panas menggunakan sistem double skin facade, yaitu sistem yang dibuat untuk mengurangi penggunaan pendingin ruangan serta penerapan sistem daur ulang air.
“Green building tidak melulu soal arsitektur bangunannya saja, melainkan pengaturan di dalamnya,” paparnya.
Bagi Budiman, konsep bangunan hijau dan hemat energi sangat pantas diterapkan di Indonesia. Hal ini mengingat tingkat kesadaran masyarakat Indonesia yang masih kurang terkait konsep tersebut. Namun menurutnya, gedung UMN sudah memenuhi kriteria bangunan hijau.
“UMN sendiri menurut saya sudah memenuhi standarisasi bangunan hijau dan hemat energi karena menerapkan kedua sistem tersebut dengan baik,” ujarnya.
Budiman menambahkan bahwa pengontrolan panas dengan menggunakan sistem double skin facade akan sangat membantu mengurangi dampak dari pemanasan global. Hal ini dikarenakan desain bangunannya yang tidak lagi menggunakan kaca sebagai material dasarnya.
Budiman berharap agar pembangunan di Indonesia kedepannya dapat mengutamakan sistem hemat energi untuk membantu mengurangi dampak dari pemanasan global.
GEMS 2016 sendiri merupakan wujud kepedulian UMN terhadap isu lingkungan dan krisis energi yang terjadi di Indonesia.
Penulis: Natalia Setiawan
Editor: Agustina Selviana
Foto: Debora F. Darmawan