SERPONG, ULTIMAGZ.com—Creative Network & Economic Creative Talkshow (CONNECT) menghadirkan para content creator atau pembuat konten di Lecture Hall Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Senin (04/11/19). Mengusung tema “Turn Content Into Income”, mereka berbagi informasi seputar penghasilan yang dapat diperoleh melalui konten digital.
Salah satunya adalah Kristo Immanuel, impersonator atau peniru yang tengah naik daun melalui konten-konten unik di akun Instagram resminya, @kristo.immanuel. Ia meniru suara berbagai tokoh kartun, film, maupun dunia. Dalam membuat konten, mahasiswa FTV UMN 2015 ini menyarankan peserta agar tujuan yang mereka miliki tidak terlalu mengarah kepada aspek finansial.
“Ganti tujuan kalian dari ‘menjual’ jadi ‘membuat’,” ujar Kristo dalam acara garapan mahasiswa kelas Seminar in Management, Jurusan Manajemen tersebut. “Menurut gue pribadi, saat kalian bikin konten yang cari duit, justru kalian enggak terlalu bisa dapat duit dari situ. Jadi bikin konten dulu aja yang bertujuan untuk menghibur, banyak yang nonton, menunjukkan kelebihan kalian.”

Kristo kemudian menjelaskan tiga metode yang ia pakai untuk mendapatkan penghasilan melalui kontennya, yakni ad sense, endorsement, dan off-air atau acara yang mengundang dirinya sebagai bintang tamu. Ketiga metode ini dilakukannya secara bertahap dan berhasil memberikannya penghasilan pertama pada tahun ini.
Meskipun karier sebagai pembuat konten cukup menjanjikan, ia kembali mengingatkan agar tidak hanya berfokus pada penghasilan, tetapi pada kualitas karya yang dibuat.
“Kalau teman-teman mau menjadi content creator sebagai karier itu sangat memungkinkan, tapi balik lagi, jangan expect terlalu tinggi saat mulai karena kalian enggak akan langsung dapat banyak (uang). Yang penting kalian berkarya dulu dan semoga lancar (karyanya),” pungkas Kristo.

Serupa dengan Kristo, penyiar dari podcast “Do You See What I See” Rizky Ardi Nugroho, atau lebih dikenal dengan Mizter Popo, juga menjadikan konten digital sebagai salah satu penghasilan utamanya. Ia mengaku sempat merasa jenuh selama pembuatan konten horor tersebut. Namun, ketika bergabung dengan Noice, sebuah aplikasi berbasis musik, radio, dan podcast, ia mulai menyadari betapa bernilainya konten digital yang ia lakukan ini.
“Ketika saya menyelami ini (podcast), yang belum genap satu tahun, ternyata penghasilan dari sebuah kreasi konten itu value-nya gede sekali dan bahkan bisa menghidupi sebuah tim,” tutur Rizky.
Meskipun mempunyai beberapa tantangan dalam segi penghasilan, Rizky tetap mendukung kreasi konten dalam podcast karena adanya kesempatan yang cukup besar untuk berkarya di media ini, terutama di Indonesia.
“Podcast ini merupakan salah satu opsi karena belum banyak yang ‘main’,” ujarnya. “Ketika belum banyak yang terjun ke sini, ini adalah kesempatan kalian untuk segera terjun sebelum para YouTubers atau influencers itu pada terjun ke podcast.”
Penulis: Audrie Safira Maulana
Editor: Geofanni Nerissa Arviana
Foto: Dionisius Adrian