SERPONG, ULTIMAGZ.com – Acara ‘Dua Jam Lebih Dekat’ (DUDEKA) yang diusung oleh Dewan Keluarga Besar Mahasiswa (DKBM) UMN, Jumat (10/3/17) mendapat respon positif dari mahasiswa. Pada kesempatan kali ini, DUDEKA bertujuan untuk menggali lebih dalam sudut pandang Wakil Rektor UMN mengenai isu-isu tertentu serta mengenal lebih dalam para wakil rektor UMN.
DUDEKA kali ini dihadiri oleh warek bidang akademik Hira Meidia dan warek bidang kemahasiswaan Ika Yanuarti. Di awal acara, mereka membagikan pengalamannya sebelum menjabat sebagai rektor UMN. Kemudian, acara berjalan menjadi semakin menarik ketika membahas mengenai suka duka di kehidupan rektorat. Hira mengungkapkan bahwa dirinya suka merasa sedih bila mahasiswa mulai mengungkapkan sesuatu yang kurang baik tentang kampus di media sosial.
“Saya suka merasa sedih kalau mahasiswa mulai share-share sesuatu yang jelek tentang UMN di media sosial; Facebook atau apapun itu. Sebenarnya kalau nama UMN baik kan itu untuk kalian juga, begitu juga sebaliknya,” ujarnya.
Lain dengan Hira, Ika mengungkapkan tidak ada hal yang membuatnya sedih selama menjadi rektor. Ia selalu berusaha untuk merubah segala sesuatu yang dianggap duka menjadi pelajaran untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik.
“Pada dasarnya saya suka belajar, saya suka bergaul, saya suka berorganisasi. Saya suka untuk menjalin hubungan langsung dengan mahasiswa, sehingga secara otomatis akan menjadi lebih dekat dengan mahasiswa. Itulah mengapa saya tidak merasa sedih ketika menjabat sebagai wakil rektor bidang kemahasiswaan,” ujar Ika.
Setelah sesi perkenalan diri oleh para wakil rektor, sesi tanya jawab pun dimulai. Mahasiswa menanggapi sesi ini dengan penuh semangat, terbukti dengan banyaknya penanya yang mengangkat tangannya.
Para mahasiswa kerap menanyakan pertanyaan seputar regulasi kampus dan kejadian-kejadian yang belum terselesaikan, misalnya pengadaan buku Bahasa Inggris yang masih tanda tanya keberadaanya. Sayang, sesi tanya jawab hanya dibatasi tiga penanya saja. Kurangnya waktu yang disediakan pihak penyelenggara, dirasa menjadi alasan utama sesi tanya jawab ini sangat dibatasi. Melihat antusias dari mahasiswa ini, acara ini dirasa cukup baik untuk diadakan secara rutin kedepannya dan sesering mungkin.
Penulis: Rafael Ryandika
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: Nico Nathanael