SERPONG, ULTIMAGZ.com – Clara Alverina, travel journalist MetroTV merupakan alumni UMN jurnalistik 2011 yang bertugas mendokumentasikan kegiatan penyelaman untuk proses evakuasi kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 bersama Tim Kapolska AL di perairan Tanjung Karawang (31/10/18).
Dalam penyelaman tersebut, Clara bersama rekannya, Edy Prasetyo (Camera Person) melakukan dokumentasi dengan ikut menyelam bersama Tim Komando Pasuka Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut. Tim Kopaska melakukan kegiatan penyelaman dan circular search. Metode Circular search dilakukan dengan menarik tali dari permukaan laut hingga ke dasar yang mencapai kedalaman 32,5 meter.
Setelah itu, Tim Kopaska mengelilingi tali tersebut 360 derajat dengan jarak radius 15 meter untuk mencari jejak Lion Air JT 610. Awalnya, jarak pandang atau visibility sangat baik, yaitu mencapai 10 meter. Namun, mulai di kedalaman 25 meter, kondisi air mulai keruh. Ternyata dasar laut ditutupi sedimen lumpur yang sangat tebal.
Saat mencapai dasar laut, Clara menyatakan bahwa kondisi jarak pandang hampir nol atau zero visibility.
“Saya hampir tidak bisa melihat rekan lainnya. Dalam penyelaman ini penemuannya nihil,” jelas Clara.
Clara juga menjelaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam proses evakuasi pesawat mempunyai peran masing-masing. Dipimpin oleh Basarnas, pihak-pihak tersebut adalah TNI, Polri dan BPPT
Clara berpesan bahwa sudah menjadi tugas seorang jurnalis untuk selalu siap sedia melakukan kegiatan peliputan bencana tanpa melihat jarak dan waktu, sesuai dengan julukan jurnalis sebagai “mata dan telinga publik”. Hal ini ia contohkan melalui dokumentasinya pada proses evakuasi pesawat Lion Air JT610.
“Tim Jurnalis MetroTV ingin menunjukkan kepada khalayak bagaimana proses evakuasi serta kendala yang dihadapi tim penyelam saat melakukan proses evakuasi di laut,” jelas Clara. Wanita tersebut juga menginginkan publik mengetahui gambaran kondisi asli di lapangan, bukan informasi hoax yang beredar di media sosial.
Wanita travel journalist, pemenang juara satu Miss UMN, dan mantan anggota IM’KOM UMN generasi tiga tersebut juga memperingatkan orang-orang yang akan melakukan liputan bencana alam. Menurutnya, mental untuk melihat kondisi korban, empati, serta akurasi konten sangat dibutuhkan dalam menanggapi maraknya berita palsu akhir-akhir ini.
“Kuncinya, ialah kutip sumber terpercaya,” terang Clara.
Penulis: Ignatius Raditya Nugraha
Editor: Gilang Fajar Septian
Foto: Dok. Clara Alverina