SERPONG, ULTIMAGZ.com – Malam penganugerahan bertajuk Young Journalist Awards menutup rangkaian acara Commpress 2019, Jumat (10/05/19). Penghargaan ditujukan kepada para pemenang lomba Commpress 2019 yang terdiri dari tiga kategori, yaitu photo story, video feature, dan opinion writing.
Kategori Photo Story
Juara pertama kategori photo story berhasil direngkuh oleh Valerian Pardovi, Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Disusul oleh Refda Fachriza Malta (Unpad) dan Azhar Dwi Arinata dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) diurutan ke dua dan tiga.
Pada lomba karya jurnalistik kali ini, Valerian membawa tema budaya lokal dalam tangkapan foto ceritanya yang berjudul Komunitas Kuda Renggong. Kuda Renggong merupakan bagian seni kombinasi Benjang yang memiliki unsur magis di dalamnya. Diyakini, baik pemain ataupun kuda yang ditunggangi saat pertunjukan telah dirasuki oleh makhluk halus.
“Karya saya ini melibatkan dari pihak ke tiga, yaitu makhluk halus. Jadi, (foto ceritanya) ingin saya buat seram, ” ucapnya ditemui usai menerima penghargaan.
Kategori Video Feature
Salah satu mahasiswa UMN, Timothy Juliano yang menjadi pemenang dalam kategori video feature melalui video berjudul Sekolah Kami. Melalui video berdurasi 5 menit 15 detik tersebut, ia menggambarkan situasi di Sekolah Kami, sebuah sekolah yang didirikan khusus bagi para pemulung. Meski sejumlah orangtua murid yang diwawancarainya mengakui pentingnya pendidikan, tetapi seringkali hal ini juga menimbulkan dilema.
“Ya mungkin anak-anaknya kan punya cita-cita yang lebih tinggi lagi, jadi enggak mau bantu memulung lagi, akhirnya mereka (orangtua murid) punya pemikiran yang berbeda lagi dan menghalangi anaknya untuk sekolah,” jelas Timothy.
Selain Timothy, karya Zufikar Akbar (Bina Sarana Informatika) dengan karya berjudul Harapan di Atas Langit dan Fadillah Arbain Arif (UMN) dengan video berjudul Sanggar Beksi Marhali Kong Zen, Batu Ceper, Tangerang berhasil keluar sebagai juara dua dan tiga lomba video feature Commpress tahun ini.
Kategori Opinion Writing
Di kategori opinion writing, gelar juara pertama diberikan kepada Ignatius Raditya Nugraha (UMN) melalui karya berjudul Melawan Politik Anti-Intelektual Kubu Jokowi dan Prabowo. Mengangkat isu politik, Ignas berpesan agar masyarakat Indonesia tidak mudah terpecah hanya karena membela pilihan politik dan mampu menyampaikan pendapat tanpa melukai orang lain.
“Karena (isu politik saat ini) sensitif, harus kita bicarakan secara akademik dan rasional,” ungkap Ignas menjelaskan alasannya memilih topik politik.
Mahasiswa Jurnalistik UMN angkatan 2017 itu mengatakan, salah satu inspirasi tulisannya datang setelah dirinya bergabung dengan tim cek fakta yang dibentuk oleh UMN dan Kompas. Dalam tim cek fakta tersebut, Ignas menyadari bahwa politikus kerap mengesampingkan keakuratan data dalam menyampaikan argumennya.
“Politikus kita cenderung mengajarkan publik untuk mementingkan emosi dan tindakan semata daripada data dan argumen rasional,” tandasnya.
Selain Ignas, nama Muhammad Feraldi Hifzurahman (Universitas Sebelas Maret Surakarta) melalui karya berjudul Menonton Riveldale, Mempelajari Perubahan dan Pergerakan tercatat sebagai juara ke dua. Sementara juara tiga diraih oleh Putri Demes Dharmesty (Universitas Airlangga) dengan tulisan berjudul Ramainya Dulang Suara di Ladang Agama.
Tak hanya penghargaan bagi para peserta lomba, Commpress turut mengapresiasi tiga karya terbaik dari mahasiswa UMN yang turut serta dalam pameran Commpress 2019. Ketiganya ditujukan kepada, Narabeto Korohama dengan foto berjudul Finding Ahok, Dorothea Putri untuk artikel berjudul Suara yang Terus Bersuara, serta video Coba Jadi Mereka karya Shafia Luthfa, Keisha Loupias, Melia Setiawati, Anindya Wahyu, dan Rizky Ady.
Penulis: Anindya Wahyu Paramita
Editor: Ivan Jonathan
Foto: Anisa Arifah