Suasana Pemilu 2014 sudah mulai terasa di sekitar kita. Berbagai media pun ikut dijadikan sebagai alat dalam mengampanyekan partai politik yang dianut. Terlihat pula dari kepemilikan media oleh beberapa calon presiden yang membuat pertanyaan publik, di mana letak indepedensi media dalam Pemilu 2014 kali ini?
Transpararency International Indonesia (TII) bersama Ultimgaz dan I’M KOM mengadakan sebuah Diskusi Kampus pada Rabu (12/3) di Executive Lounge UMN dengan tema: “Media Milik Siapa? Menggugat Indepedensi Media dalam Pemilu 2014”.
Diskusi kampus ini menghadirkan dosen jurnalistik UMN, Ambang Priyonggo, Rivira Yuana sebagai Caleg DPR RI Dapil Banten III Tangerang Selatan, Nelson Simanjutak dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta Bagian dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Danang Sangga Buwana.
Acara ini berlangsung selama kurang lebih dua setengah jam dengan antusias para mahasiswa UMN . Hal ini terlihat dari respon maupun pertanyaan yang mereka lontarkan di sesi tanya jawab. Diskusi pun berlangsung cukup seru dengan beberapa pertanyaan dari tim TII guna menguji caleg DPR yang hadir, Rivira Yuana.
Diskusi ini memiliki sasaran, yaitu para generasi muda. Hal ini bertujuan agar kita bisa menyeleksi siapa saja sebenarnya yang layak masuk kategori caleg yang baik dengan melihat peran media dalam Pemilu 2014.
“Dengan diskusi ini pengennya ngajak teman-teman untuk mengetahui siapa sih caleg yang layak untuk dipilih,” ujar Asri Nuraeni selaku panitia dari Transpararency International.
Di penghujung acara, caleg Rivira Yuana ditantang untung menandatangani sebuah kertas perjanjian berisi komitmen. Apabila ia terpilih nanti, ia melakukan politik yang transparan. Rivira pun menyanggupinya. Setelahnya, dilakukan pemberian penghargaan kepada seluruh narasumber dan suara merdu Fenny Djaya beserta Dimas menutup acara.
[divider] [/divider] [box title=”Info”] Reporter: Silsa Dea SuryanaEditor: Patric Batubara
Fotografer: Oktyfany[/box]