SERPONG, ULTIMAGZ.com – Meski terlihat natural, menyanyi merupakan kegiatan yang memerlukan persiapan fisik dan teknik dasar yang matang. Untuk mengasah teknik-teknik bernyanyi dasar, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ultima Sonora menggelar Basic Vocal Workshop bersama Andrea Miranda yang bertempat di Executive Lounge, Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Sabtu (25/11/17).
Menurut Andrea, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin memaksimalkan kemampuan vokal. Berikut empat kiat-kiat dari Curriculum Director Purwa Caraka Music Studio yang sudah Ultimagz rangkum.
Postur tubuh
Sama seperti alat musik lainnya, vokal merupakan instrumen musik yang harus digunakan secara benar agar menghasilkan suara yang diharapkan. Postur tubuh menjadi salah satu hal yang memengaruhi bunyi yang keluar. Postur yang baik akan memaksimalkan tenaga dan energi untuk mengeluarkan suara. Salah satu latihan yang dapat dilakukan agar mendapat postur tubuh yang baik ketika bernyanyi adalah dengan bersandar di tembok. Hal ini membiarkan tulang belakang lurus dan tegak.
Teknik bernapas
Salah satu hal terpenting dalam mengatur pernapasan saat menyanyi adalah untuk mengetahui adanya otot diafragrma. Otot diafragma merupakan otot yang memisahkan bagian toraks dengan bagian lambung, usus, dan lainnya. Otot ini bersifat pasif atau tidak bisa dikontrol sehingga yang bisa dikendalikan penyanyi adalah otot abdominal, otot seputar tulang belakang, dan otot panggul. Otot-otot ini bisa diatur dan dikendalikan agar diafragma berfungsi secara maksimal.
“Beda bernapas secara natural dan bernapas untuk bernyanyi, saat bernyanyi tidak perlu mengambil napas yang banyak,” jelas Andrea.
Andrea kemudian mengajak peserta untuk melakukan latihan pernapasan dengan berdiri tegak dan menaruh kedua telapak tangan di bagian perut, belakang badan, atau pinggang agar dapat merasakan pernapasan.
Latihan ini dianjurkan untuk dilakukan secara teratur agar penyanyi dapat lebih mahir mengontrol pernapasannya. Dengan napas yang panjang dan teknik yang benar, suara yang dihasilkan pun lebih berkualitas serta stamina pun meningkat.

Pemanasan dan latihan vokal
Sebagai instrumen dalam badan, badan perlu dipersiapkan sebelum penyanyi menggunakan suaranya. Beberapa caranya adalah dengan vocal warmup dan vocal exercise.
“Selalu lakukan pemanasan sebelum latihan karena singers are athletes. Menyanyi adalah kegiatan fisik yang melibatkan semua otot untuk aktif,” ujar wanita berusia 31 tahun ini.
Sebelum melakukan pemanasan dan latihan, Andrea mengingatkan penyanyi untuk selalu memulai dengan sesuatu yang ringan, motivasi diri untuk keluar dari zona nyaman, dan tahu batas agar istirahat ketika mulai merasa letih.
Pemanasan yang biasa dilakukan adalah humming dengan melemaskan lidah dan merasakan getaran di tempat yang benar, yakni dari mulut hingga ujung hidung. Kemudian dilanjutkan dengan lip trill dengan memusatkan getaran di ujung bibir.
Sedangkan untuk latihan vokal, Andrea membaginya ke dalam dua bagian, yaitu latihan untuk penempatan suara dan resonansi, serta range, dan elastisitas pita suara.
Artikulasi dan interpretasi
Artikulasi dalam bernyanyi berbicara mengenai pengucapan yang jelas. Bagi Andrea, hal ini penting karena bernyanyi adalah menyampaikan cerita. Jika sang pembawa cerita tidak dapat dimengerti maka pesannya pun tak tersampaikan.
Sedangkan interpretasi adalah cerita yang disematkan dalam sebuah lagu. Satu lagu yang sama dapat memiliki makna yang berbeda ketika dinyanyikan dalam keadaan yang berbeda.
“Misalnya lagu “Fix You” oleh Coldplay. Lagu itu diciptakan oleh Chris Martin karena melihat istrinya kala itu bersedih akibat kepergian bapaknya. Namun, makna lagu itu berbeda ketika misalnya Coldplay bawakan di konser mereka dengan pesan yang ditujukan kepada pengungsi Suriah,” lanjutnya.
Andrea mengingatkan untuk mempertimbangkan beberapa hal sebelum ingin menginterpretasikan sebuah lagu, antara lain kapan lagu ini dibuat atau terjadi, kepada siapa lagu ini ditujukan, kenapa lagu ini harus dinyanyikan, hingga harapan atau ekspektasi penyanyi ketika menyanyikan lagu tersebut.
Penulis: Valerie Dante
Editor: Geofanni Nerissa Arviana
Foto: Angelina Rosalin