• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, May 24, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Berita Kampus

Yudi Latif: Tingkatkan Kemampuan Berkolaborasi dengan Nilai Pancasila

by Anindya WP
December 4, 2017
in Berita Kampus, Info Kampus
Reading Time: 2 mins read
Yudi Latif: Tingkatkan Kemampuan Berkolaborasi dengan Nilai Pancasila

Ketua Unit Kerja Presiden bagian Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif menyampaikan orasi ilmiah tentang pentingnya kecerdasan kolektif dengan menanamkan nilai Pancasila pada Wisuda XII UMN di Nusantara Hall, Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Sabtu (02/12/17).

0
SHARES
241
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Penanaman nilai Pancasila merupakan modal penting untuk menyatukan perbedaan dan membentuk kemampuan berkolaborasi di zaman ini. Hal tersebut dipaparkan oleh aktivis kenegaraan Yudi Latif saat menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda XII Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Sabtu (02/12/17), di  Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan.

“Tanpa Pancasila, kita ini kehilangan titik temu. Sehebat apapun pencapaian pribadi tidak akan menjadi pembawa kemakmuran bersama kalau kita tidak punya titik temu,” ujar aktivis yang belum lama ini dilantik menjadi Ketua Unit Kerja Presiden bagian Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

Mengawali orasinya dengan menyerukan salam Pancasila, Yudi mengajak wisudawan untuk dapat menanamkan jiwa Pancasilais dan menerapkan ilmu yang didapat untuk memajukan bangsa. Menurutnya, Pancasila merupakan satu hal yang dapat menyatukan berbagai potensi yang dimiliki bangsa. Jika potensi yang dimiliki anak-anak bangsa dapat diwujudkan dengan baik, maka akan terwujud pula kebahagiaan dan kesejahteraan bersama.

Negara, lanjut Yudi, sudah seharusnya menyusun visi kenegaraan yang mampu mewujudkan kebahagiaan bangsa. Hal ini berkaitan dengan kesetaraan hak setiap warga negara dan persatuan bangsa. Kemajemukan yang dimiliki Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan untuk memperkuat bangsa.

“Perbedaan bukan pangkal pertikaian, tapi perbedaan justru memperkuat kesejahteraan dan kemakmuran kita,” tuturnya.

Mengutip pernyataan Bung Hatta mengenai pembangunan negara yang berlandaskan kebahagiaan, Yudi menegaskan, kebahagiaan sebuah bangsa tidak terpaku pada keberhasilan ekonominya saja. Sebagai contoh, negara-negara seperti Singapura, Korea Selatan, dan Tiongkok memiliki Produk Nasional Bruto (PNB) yang tinggi. Akan tetapi, angka bunuh diri masyarakatnya juga tinggi.

Berkaitan dengan fakta tersebut, menurutnya, kebahagiaan bangsa akan terwujud apabila masyarakat mampu menunjukan sikap toleransi dan saling menghargai. Sayangnya, hal ini masih menjadi permasalahan di Tanah Air.

Yudi menyebutkan bahwa anak-anak Indonesia memiliki kecerdasan individu yang luar biasa. Hal ini terbukti dari keberhasilan Indonesia dalam olimpiade dunia di berbagai bidang dalam 10 tahun terakhir. Sayangnya, kemampuan dalam hal kerja sama dan kolaborasi tim masih rendah.

Maka dari itu, tutur Yudi, institusi pendidikan perlu menciptakan lingkungan yang kolaboratif. Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan akan memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan potensi dan ilmu yang dimilikinya guna kesejahteraan orang banyak, bukan pribadi semata. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat perubahan dalam sistem pengajaran agar menghasilkan lulusan dengan kemampuan yang berkualitas.

“Universitas-universitas masa depan tidak bisa lagi hanya berbasis class central learning yang menyeragamkan manusia oleh satu ukuran kecerdasan,” ujarnya.

Menutup orasi ilmiahnya, aktivis yang menerima gelar Sarjana di Universitas Padjajaran tersebut berharap UMN mampu mengasah kecerdasan secara individual dan kolektif mahasiswanya guna mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia.

Penulis: Anindya Wahyu Paramita

Editor: Geofanni Nerissa Arviana

Foto: Rebeca Olivia / UMN Documentation

Tags: BangsaEkonomikecerdasan kolaboratifnusantaraorasi ilmiahPancasilapendidikanPersatuanultimagzumnwisuda umnWisuda XIIYudi Latif
Anindya WP

Anindya WP

Related Posts

IMDES 2025 menggelar Student Exhibition di area Nusakara, Universitas Multimedia Nusantara, pada Kamis (15/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

IMDES 2025 Angkat Tema Keberlanjutan: Mahasiswa Tunjukkan Gagasan Inovatif

May 17, 2025
CDC UMN 2025
Info Kampus

Career Day CDC UMN 2025: Peluang Baru untuk Karier Masa Depan

May 9, 2025
Seremoni potong pita UNVEILING 2025
Info Kampus

UNVEILING 2025: The Call to Adventure of the Genesisite Jadi Gerbang Awal UMN Festival 2025

May 2, 2025
Next Post
Berbagi Lewat ‘Box of Donation’ di Chillax Night

Berbagi Lewat ‘Box of Donation’ di Chillax Night

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021