SERPONG, ULTIMAGZ.com — Salah satu lift di P.K. Ojong-Jakob Oetama Tower atau Gedung D Universitas Multimedia Nusantara (UMN) beberapa kali turun secara tiba-tiba saat beroperasi pada Senin (26/08/19) hingga Rabu (28/08/19). Hal tersebut terjadi pada salah satu lift yang berada di sisi kanan (dari arah Lecture Theater), dekat pos satpam Gedung D.

Setidaknya, terdapat tiga mahasiswi dan satu dosen UMN yang menjadi saksi dari peristiwa tersebut. Mereka mengalami penurunan lift yang tiba-tiba ketika hendak naik ke Gedung D lantai 8 dan 10.
Peristiwa lift turun tiba-tiba yang pertama dialami oleh Fernanda Meita Alam pada Senin (26/08/19) sekitar pukul 08.00 WIB. Pagi itu, mahasiswi Akuntansi angkatan 2016 ini hendak menuju Gedung D lantai 8 untuk mengikuti perkuliahan. Namun tanpa ada tanda-tanda kerusakan sebelumnya, lift yang dinaiki oleh Fernanda tiba-tiba turun.
“Kejadiannya ketika lift mau naik ke lantai 7, lift mendadak turun seketika. Padahal saat itu beban di dalam lift jauh dari kapasitas (maksimal) yang sudah ditentukan,” ungkap Fernanda.
Setelah posisi lift sempat turun dengan waktu singkat, pintu lift langsung terbuka di lantai 7. Menurut pantauan Fernanda, sontak pengguna lift lainnya bergegas keluar dari lift karena kaget. Fernanda mengaku sempat panik, tetapi berusaha untuk tetap tenang dan kembali menggunakan lift menuju lantai 8.
Hal serupa juga dialami oleh Pricillia Limbono yang menggunakan lift pada Selasa (27/08/19) sekitar pukul 08.00 WIB. Dengan kondisi lift yang hampir penuh, mahasiswi Strategic Communication (SC) angkatan 2017 ini menggunakan lift bersama mahasiswa/i lain dan seorang dosen pengampu mata kuliah Growth Hacking, Iqbal Arrunuri. Saat Pricillia dan Iqbal naik ke lantai 10 menggunakan lift, tiba-tiba posisi lift turun dalam waktu yang singkat.
“Saya dan beberapa mahasiswa menuju lantai 10. Ketika sampai di lantai 7, tiba-tiba liftnya terasa anjlok dan turun. Butuh beberapa saat sampai akhirnya pintu lift terbuka di lantai 7,” terang Iqbal.
Pricillia yang berada dalam keadaan yang sama dengan Iqbal saat itu merasa kaget. Ia mengatakan, dirinya tidak bisa berkata apa-apa walaupun beberapa pengguna lift lainnya sempat berteriak.
“Drop-nya langsung cepet, sampai lutut gue lemes banget. Sedikit keleyengan juga, mungkin karena habis shock,” jelasnya.
Pricillia dan Iqbal menambahkan bahwa akhirnya mereka memilih melanjutkan perjalanan menuju lantai 10 dengan menggunakan tangga. Kendati demikian, masih ada mahasiswa/i lain yang meneruskan menggunakan lift tersebut. Sebagai tindak lanjut atas kejadian lift turun mendadak tersebut, Iqbal sudah melaporkan hal yang dialaminya ke pihak Building Management UMN.
Pada Rabu (28/08/19), Alin juga mengalami lift yang turun secara mendadak, serupa dengan yang dialami Fernanda, Pricillia, dan Iqbal. Sekitar pukul 11.00 WIB, Alin menggunakan lift Gedung D untuk menuju ke lantai 10. Namun saat lift menuju lantai 8, posisi lift turun secara tiba-tiba ke lantai 7. Alin panik dan pintu lift tidak langsung terbuka walaupun dirinya sudah berusaha menekan tombol emergency call. Dalam kurun waktu tidak sampai semenit, pintu lift akhirnya dapat terbuka di lantai 7.
“Enggak akan gue naik lift lagi. Gue takutnya itu kan belum lantai yang terlalu tinggi. Kalau nanti ada kelas di (Gedung) D lantai 23 atau 22, bagaimana kejadiannya? Kayak kasihan banget, pasti bisa lebih panik lagi,” tambah Alin.
Lift Pernah Mengalami Masalah Lainnya
Sebelum Pricillia mengalami turunnya lift di Gedung D dalam waktu singkat pada Selasa (27/08/19), ia juga pernah mendapati kerusakan pada lift Gedung D. Sekitar satu minggu yang lalu, ada pintu lift di Gedung D yang tidak bisa terbuka saat digunakan.
“Gua lagi nunggu lift buat turun ke lantai satu. Eh, tiba-tiba ada lift yang macet. Gua coba inisiatif bantu buka pintunya, tapi enggak bisa karena macetnya di tengah-tengah,” katanya.
Melihat kejadian tersebut, ada salah satu staf UMN yang sedang turut mengantre lift juga ikut membantu. Ia pun langsung menghubungi orang lain untuk membantu membukakan pintu lift. Setelah staf UMN berhasil menangani masalah itu, Pricillia kembali melanjutkan aktivitasnya.
Dari dua kejadian tersebut, Pricillia berharap agar pihak UMN bisa menelaah dan melakukan pengecekan kembali terhadap lift-lift di UMN. Senada dengan Pricillia, Alin juga berharap agar lift yang digunakan civitas academica UMN mendapat pemeliharaan yang layak. Ia menganggap kejadian yang dialaminya tersebut sangat membahayakan.
“Mungkin bisa dibuat pemberitahuan publik kalau ada kejadian seperti itu di lift, kita harus ngapain? Soalnya orang-orang masih pada bingung kalau lift jatuh harus ngapain,” tambah Alin.
Fernanda juga berharap agar kejadian lift ini segera ditindaklanjuti dengan serius oleh UMN. Jika perawatannya belum maksimal, Fernanda menganjurkan agar lift tidak dipaksakan untuk beroperasi.
DKBM: Lift Sudah Aman
Pada Rabu (27/08/19), Dewan Keluarga Besar Mahasiswa (DKBM) UMN baru menerima laporan kronologis mengenai kejadian turunnya lift Gedung D secara tiba-tiba. Setelah menerima laporan tersebut, DKBM langsung berkoordinasi dengan satpam Gedung D dan pihak Building Management (BM) supaya tidak ada kejadian yang sama berikutnya.
Untuk mengatasi keadaan darurat seperti itu, DKBM UMN meminta pihak BM untuk melakukan pengecekan lift kembali. Seusai melakukan koordinasi, menurut Public Relations DKBM Lathifah Nisrina, BM langsung memanggil teknisi untuk melakukan pengecekan saat itu juga.
Ketika ditanya Ultimagz melalui jejaring sosial, Lathifah memberi keterangan jika lift tersebut sudah aman dan dapat digunakan kembali oleh civitas academica UMN.
“Kami akan memastikan bahwa lift sudah aman digunakan. Jika bersifat gawat, mahasiswa dapat menggunakan tombol emergency di lift,” terang Lathifa.
Pihak DKBM memberi imbauan kepada civitas academica UMN untuk tidak khawatir. Jika memang terjadi sesuatu dengan lift Gedung D, pengguna dipersilakan segera melaporkannya kepada DKBM atau pihak terkait.
“Jika mahasiswa mengalami hal-hal serupa, kami harap mahasiswa bisa langsung melaporkan ke DKBM. Selanjutnya, jika keadaan darurat, langsung lapor satpam atau Building Management supaya secepatnya diperbaiki,” pungkasnya.
Pun, hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi dari pihak Building Management terkait peristiwa tersebut.
Penulis: Elisabeth Diandra Sandi, Theresia Amadea
Editor: Geofanni Nerissa Arviana
Foto: Devonseta, Elisabeth Diandra Sandi