SERPONG, ULTIMAGZ.com — Berawal dari keresahan terhadap genangan air yang sering muncul di lingkungan kampus, Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Multimedia Nusantara (Mapala UMN) mengadakan kegiatan Aktivis Alam dengan pembuatan lubang biopori di depan basement Gedung D UMN, Sabtu (21/04/18).
Acara dimulai dengan pembekalan materi mengenai biopori di Student Lounge Gedung B UMN. Kemudian, peserta yang sudah terbagi ke dalam beberapa kelompok menuju lokasi untuk pembuatan lubang biopori.
“Alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan lubang biopori sebenarnya mudah dan murah. Caranya pun enggak sulit. Hanya saja, minat untuk membuatnya masih minim sehingga untuk melengkapi kelengkapan alatnya dibutuhkan kesadaran,” ujar Fitra Hasnu, salah satu anggota Mapala UMN yang juga merupakan Ketua Pusat Koordinator Wilayah (PKW) Tangerang.
Mahasiswi Jurnalistik 2013 ini menjadi salah satu delegasi dalam Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 yang diadakan oleh Kemenko Maritim. Ilmu yang pernah didapat Fitra mengenai biopori dari kegiatan Mapala UMN diterapkannya saat pengabdiannya di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara.
“Mapala identik dengan kegiatan mendaki gunung, panjat tebing, dan penyelaman. Namun, kita ingin mengubah stereotip kalau kita memang pecinta alam yang bisa melakukan kegiatan di luar kegiatan-kegiatan ekstrem tersebut,” jelas Fitra.
Menurut Ketua Panitia Aktivis Alam 2018 Gabrielle Marsha, peserta yang mengikuti kegiatan ini mendapat gelar sebagai Aktivis Alam.
“Aktivis Alam tidak ada komunitasnya, tetapi kesadaran mereka saja untuk ikut acara-acara yang diselenggarakan oleh Mapala. Banyak mahasiswa yang peduli alam tetapi bukan anggota Mapala sehingga bisa ikut acara ini,” tuturnya.
Mengangkat tema besar Kami Peduli, Kami Beraksi, Mapala berharap peserta tidak hanya peduli terhadap alam, melainkan juga melakukan aksi nyata. Hal itu dapat dilakukan dalam bentuk mengurangi penggunaan sampah plastik atau barang yang hanya sekali pakai.
“Semoga mahasiswa tetap peduli, tidak hanya dalam acara ini. Kampus ini mendapat gelar sebagai green campus, tapi sampah plastik masih di mana-mana. Mahasiswa pun diharapkan bisa lebih peduli dengan lingkungan kita,” tutup Marsha.
Penulis: Agatha Lintang
Editor: Geofanni Nerissa Arviana
Foto: Rafaela Chandra