SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kantin Universitas Multimedia Nusantara (UMN) memberlakukan sistem transaksi baru, yakni menggunakan kartu Brizzi dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Meskipun begitu, sistem yang efektif diberlakukan sejak Senin (29/8) ini mengejutkan mahasiswa.
“Tanggapan pertamanya kaget,” kata Disa Ayulia Agatha, mahasiswa Jurnalistik 2015.
Hal serupa rupanya juga terjadi pada mahasiswa angkatan 2016 yang baru saja memulai masa perkuliahannya. Catherine, mahasiswa Manajemen 2016, mengaku baru mengetahui sistem ini.
“Aku tahu dari teman-temanku kalau di kantin ternyata harus pakai Brizzi dan sempat dengar juga kalau gak punya Brizzi jadi gak bisa beli makanan di kantin,” ujar Catherine.
Selama Masa Orientasi Mahasiswa (OMB) 2016, Catherine juga menyatakan bahwa mahasiswa tidak dijelaskan mengenai sistem ini, sehingga dirasa cukup menyulitkan.
“Lumayan merasa (dipersulit), sih,” katanya.
Disampaikannya, seandainya sudah ada sosialisasi lebih awal, mahasiswa pasti akan menyiapkan Brizzi terlebih dahulu. Namun, minimnya sosialisasi membuat mahasiswa tidak tahu, dan tidak menyiapkan kartu tersebut.
Minimnya sosialisasi rupanya tak hanya dirasakan mahasiswa, tapi juga bagi pihak penjual. Saat ditemui, salah satu karyawan Libro Café mengaku baru mengetahui mengenai sistem baru ini pada hari pertama pemberlakuannya.
“Soal ini saya saja baru diberitahu hari Senin,” ujar salah satu karyawan Libro Café.
Mengantisipasi mahasiswa yang tidak memiliki Brizzi, kampus telah menyiapkan stand pembuatan kartu Brizzi di bawah tangga gedung C. Sayangnya, stand itu hanya terdiri dari dua meja dengan tiga karyawan BRI, dan berada pada satu lokasi yang sama.
Ketidaktahuan dan ketidaksiapan mahasiswa akan sistem ini membuat antrean kedua stand tersebut menjadi panjang. Tak hanya itu, antrean ini juga memakan waktu yang cukup lama. Seperti yang dialami Disa, yang terpaksa mengantre selama satu jam. Ia juga menyatakan bahwa antreannya tidak memiliki barisan yang jelas, banyak yang menyalip, dan mengular hingga ke depan kios Warung Sunda serta lift.
Tak hanya itu, pemberlakuan sistem baru ini juga dianggap kurang persiapan. Ketidaksiapan ini tampak pada beberapa penjual makanan yang belum familiar dengan cara penggunaan kartu Brizzi.
“Ternyata gak semua penjual mengerti secara pasti cara penggunaan Brizzi. Salah satu kios ada beberapa penjual tapi cuma satu penjual yang mengerti,” jelas Disa merujuk pada penjual di kios batagor.
Dengan pemberlakuan sistem baru ini, seluruh transaksi diharuskan menggunakan kartu Brizzi, kecuali untuk pembelian minuman. Hal ini diperjelas dengan tulisan ‘No Cash, Brizzi Only’ di setiap tempat penjualan makanan.
Namun, ULTIMAGZ kembali menemukan kesimpangsiuran informasi sebagai bentuk kurangnya sosialisasi dan kesiapan pemberlakuan sistem ini. Salah satu karyawan Libro Café menyatakan bahwa penggunaan uang tunai masih berlaku untuk seluruh transaksi di kantin. Sehingga, dijelaskannya, kini ada dua macam sistem pembayaran di kantin.
Penulis: Christian Karnanda Yang
Editor: Clara Rosa Cindy
Foto: Christian Karnanda Yang