SERPONG, ULTIMAGZ.com – Memasuki semester ganjil, perpustakaan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kini hadir dengan tampilan baru. Setelah mengalami renovasi selama hampir setahun, beragam fasilitas anyar siap menunjang kebutuhan pengunjung seperti layanan circulation, ruang membaca, referensi, ruang diskusi, dan multimedia.
Sejak Oktober 2017, UMN memperluas area perpustakaan dari satu lantai menjadi dua lantai. Ruang kelas di lantai dua gedung B ‘disulap’ menjadi bagian perpustakaan yang baru. Terdapat tangga melingkar yang menghubungkan lantai satu dan dua di bagian dalam perpustakaan. Berbeda dengan ruang di bawahnya, ruang baca lantai dua sudah dihiasi dengan hamparan karpet halus di atas ubinnya. Selain itu, ada pula penambahan meja baca dan komputer iMac yang boleh digunakan pengunjung.
Jika ingin melakukan diskusi dengan kelompok, tersedia enam ruang diskusi yang berada di lantai dua. Menariknya, nama-nama ruang diskusi tersebut diambil dari nama rumah adat di Indonesia, yaitu Ruang Gadang, Ruang Honai, Ruang Tambi, dan Ruang Tongkonan untuk kapasitas empat orang. Ada pula Ruang Baileo dan Ruang Musalaki untuk kapasitas sepuluh orang. Untuk dapat menggunakan ruang diskusi, civitas academica UMN harus melakukan reservasi terlebih dahulu di laman library.umn.ac.id.
Tak hanya sarana yang diperbarui. Kini, pihak perpustakaan juga menambah layanan hingga pukul 19.00 WIB. Layanan tersebut masih berada dalam tahap uji coba hingga beberapa minggu ke depan. Jika dimanfaatkan dengan baik, nantinya jam layanan akan ditambah.
“Kita melihat sudah semakin banyak, ya, civitas academica yang membutuhkan ruang belajar. Kalau selama ini bisa dilihat di kantin, lobi D, lobi B, dan lobi A, kan banyak anak-anak belajar tanpa dibatasi waktu. Oleh karena itu, kita buka layanan malam,” ujar Library Superintendent Orisa Mahardhini saat ditemui Rabu (29/08/18) siang.
Orisa mengatakan, semua layanan dapat diakses sejak pukul 08.00 WIB sampai 19.00 WIB, termasuk fasilitas baru di lantai dua.
“Semua bisa akses, caranya sama juga dengan pada saat pagi sampai sore. Jadi silakan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan belajar,” imbuhnya.
Proses pembenahan perpustakaan yang dimulai pada tahun lalu ini awalnya dijadwalkan selesai dalam jangka waktu 1,5 bulan. Namun, terdapat perubahan konsep seiring jalannya renovasi sehingga tidak selesai tepat waktu.
“Kita arahnya sekarang bagaimana, sih, perpustakaan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Salah satunya adalah menyediakan banyak ruang baca yang bisa dijadikan sebagai working space. Nah, di situ terjadi perubahan-perubahan konsep. Mudah-mudahan tidak mengecewakan, ya,” jelas Orisa.
Hingga kurang lebih bulan depan, perpustakaan masih terus melakukan perbaikan dan menyiapkan sarana prasarana, termasuk konter petugas di lantai dua. Peluncuran secara resmi baru akan dilakukan usai semuanya rampung. Meski begitu, sejak dua minggu yang lalu pengunjung perpustakaan sudah diperbolehkan ‘mencicipi’ nuansa lantai dua yang baru.
Penulis: Nabila Ulfa Jayanti
Editor: Geofanni Nerissa Arviana
Foto: Robin Colinkang