• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, June 2, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Semangat Independen dan Kedalaman dalam Film Indie

by Christian Karnanda Yang
June 2, 2016
in Berita Kampus, Info Kampus
Reading Time: 2 mins read
Semangat Independen dan Kedalaman dalam Film Indie

Zidny Nafian selaku pembicara dalam Diskusi Jumat yang diselenggarakan oleh ULTIMAGZ, bertemakan "Perkembangan dan Masa Depan Perkembangan Film Indie di Indonesia", di Kantin Gedung C, Universitas Multimedia Nusantara, Jum'at (27/5).

0
SHARES
288
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – “Diskusi Jumat” ULTIMAGZ kembali hadir, kali ini dengan tema ‘Perkembangan dan Masa Depan Film Indie di Indonesia.’ Berlangsung di Kantin Gedung C Universitas Multimedia Nusantara (UMN), hadir Zidny Nafian, pegiat film yang juga alumni UMN yang sudah mendapat penghargaan di berbagai festival film, serta Jonathan Manullang selaku juru program komunitas film indie Sinema Rabu. Di kesempatan ini, Zidny yang akrab disapa Ziduy mengatakan bahwa film indie memiliki semangat independen dalam proses pembuatannya, dan memerlukan kedalaman di dalam kontennya.

Pada awal acara, film-film karya Ziduy seperti Haryo dan It’s Not Here Anymore diputarkan.

Kemudian, Ziduy sebagai pembicara pertama berpendapat bahwa sebutan “indie” merupakan sebuah semangat independensi dalam berkarya, dan tidak hanya di bidang perfilman. “Indie lebih ke semangat sih, semangat ketika lo mau bikin something, lo mau bikin karya, entah film, musik, atau desain, atau lukisan, indie tuh semangatnya, semangat independen,” jelasnya.

Bagi dirinya, semangat independen itu timbul karena keinginan untuk bisa bebas berkarya. “Gue gak mau diatur-atur oleh misalkan kampus, gue gak mau diatur-atur sama orang tua gue, gue gak mau diatur sama diri gue sendiri, gue gak mau diatur sama perintah-perintah industri yang terlalu kejam,” paparnya.

Ia juga melihat bahwa semangat indie mulai menular ke orang-orang selain pembuat film itu sendiri, seperti ke penonton dan penikmat film indie. Menurutnya, hal ini meningkatkan perkembangan film indie, terlihat dari mulai banyaknya komunitas-komunitas film indie di berbagai daerah di Indonesia.

Tidak hanya independensi, menurut Ziduy, jiwa dari pembuat dan kedalaman konten film juga menjadi unsur yang penting dalam pembuatan film. Ia sendiri merasakan hal tersebut ketika dalam proses pembuatan film Haryo.

Ziduy mengatakan, membuat film indie tidak sekadar membuat film yang ingin ditampilkan di dalam festival dan mendapatkan penghargaan. “The power of soul dalam berkarya lebih penting dibandingkan lo bikin film, bikin karya untuk dapetin sesuatu,” ujarnya.

Sedangkan menurut Ziduy, penting bagi sebuah film untuk memiliki kedalaman. “Karena itu kontennya sebuah karya. Kalo lo cuma bikin film yang di permukaan, ya mungkin keren, mungkin bagus, cuma lo gak ada pendalaman, gak ada soul-nya gitu. Teoritis banget dan gak nyaman,” ujar alumni UMN jurusan Sinematografi ini.

“Diskusi Jumat” kali ini juga membahas hal lain seputar perkembangan film indie di Indonesia, seperti dukungan pemerintah terhadap film indie, kritik terhadap industri film mainstream, serta karya-karya dari kedua pembicara selaku sineas, yang sudah malang melintang di dunia perfilman indie Indonesia.

 

Penulis : Christian Karnanda Yang 

Editor : Alif Gusti Mahardika

Foto : Debora Darmawan 

Tags: 2016anymorediskusifilmharyohereindieIndonesiait'sjonathanjumatmanullangmasa depanmultimedianafiannotnusantaraperkembanganrabusineassinemasinematografiultimagzuniversitaszidny
Christian Karnanda Yang

Christian Karnanda Yang

Nama lengkap : Christian Karnanda Yang
Email : christiankarnandayang@gmail.com

Related Posts

Pihak IT Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Wawan menjelaskan mengenai kapasitas Google Drive yang kian mengurang telah diterima mahasiswa UMN, pada Selasa (16/05/23). (Foto: ULTIMAGZ/Rafael Amory Joseph)
Info Kampus

Kapasitas Google Drive Jadi 15 GB, IT UMN: Ikut Kebijakan Baru Google

May 22, 2023
Awarding Night Obscura Exhibition 2023 (ULTIMAGZ/Keizya Ham)
Berita Kampus

Awarding Night Obscura Exhibition 2023 Umumkan Pemenang Foto “Makanan Nusantara”

May 16, 2023
Salah satu status kapasitas akun Google Drive 1 TB milik mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara yang mendapat peringatan telah mencapai batas maksimal. (ULTIMAGZ/Rafael Amory Joseph)
Berita Kampus

Google Drive UMN Jadi 15 GB, Mahasiswa Bingung dan Keberatan  

May 11, 2023
Next Post
Kenaikan Iuran sebagai Upaya Optimalisasi JKN

Kenaikan Iuran sebagai Upaya Optimalisasi JKN

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 × one =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021