SERPONG, ULTIMAGZ.com – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) telah menggelar konferensi pers di Collabo Space Gedung D pada Rabu (08/03/23). Konferensi pers itu membahas insiden jatuhnya pecahan kaca dari lantai tujuh Gedung C yang melukai tiga mahasiswa di kantin lantai satu.
Sehubung terjadinya kecelakaan di kantin kampus itu, pihak UMN segera mengadakan konferensi pers pada pukul 16.00 WIB, empat jam setelah terjadi insiden.
Baca juga: Bongkahan Kaca Gedung C UMN Jatuh dan Menimpa Mahasiswa
Acara tersebut diselenggarakan dan dihadiri oleh beberapa pihak petinggi kampus dan turut mengundang himpunan mahasiswa serta media kampus internal.
Berdasarkan hasil investigasi yang ditangkap oleh rekaman CCTV, tidak ada kegiatan di area kejadian. Rekaman memperlihatkan sandaran kaca tersebut pecah secara tiba-tiba. Oleh sebab itu, pihak kampus menyimpulkan pecahnya sandaran kaca itu karena faktor suhu.
“Tidak ada aktivitas apa pun di dekat kaca, atau (mahasiswa) yang terbentur itu gak ada,” jelas Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Andrey Andoko.
Melihat tidak adanya aktivitas di dekat sandaran kaca, pihak kampus menduga hal tersebut terjadi karena faktor alam. Sesuatu yang berbahan kaca dapat pecah karena terjadi proses pemuaian atau penyusutan.
Pasalnya, kaca dan panas adalah kombinasi yang buruk dan dapat meningkatkan peluang terjadinya ledakan. Pemuaian yang tidak merata akibat panas yang diterima pada permukaan, mampu membuat kaca ataupun gelas akhirnya retak atau bahkan pecah. Selain itu, kaca sebenarnya bukan penghantar panas yang baik.
Andrey menjelaskan bahwa bahan atau tipe kaca yang digunakan oleh UMN merupakan kaca tempered, sehingga apabila pecah, pecahan tersebut jatuh berupa kristal-kristal kecil.
Selain itu, ketebalan kaca yang dipakai setebal 1,2 cm atau 12 mm. Ukuran tersebut merupakan ukuran yang aman untuk gedung tinggi dan tidak mudah pecah apabila terkena benturan tangan kosong.
Atas terjadinya kecelakaan ini, pihak Building Management UMN sudah merencanakan untuk mengganti sandaran kaca tersebut dengan bahan yang tidak mudah pecah, seperti alumunium. Selain itu, Andrey menjelaskan semua fasilitas yang ada di UMN telah melakukan perawatan dan pengujian setiap tahun, seperti lift kampus yang dilakukan pengecekan secara rutin.
“Diganti tali-talinya, yang dilakukan secara profesional untuk memastikan safety di gedung. Juga, agar merasa aman untuk berkegiatan di kampus,” jelas Andrey.
Berbicara kembali mengenai korban, pihak UMN bertanggung jawab sepenuhnya untuk biaya rumah sakit dan memberikan pelayanan yang terbaik. Selain itu, ketiga korban mahasiswa yang terluka akibat terkena kaca-kaca, diistirahatkan dahulu agar pulih total dan pihak kampus mengizinkan untuk tidak berkuliah terlebih dahulu.
“Saya minta ke mahasiswa, kalau ada kerusakan atau keretakan yang membahayakan, tolong sampaikan ke pihak Building Management atau satpam untuk langsung dibenarkan,” tutup Andrey.
Penulis: Aqeela Ara
Editor: Alycia Catelyn
Foto: Rafael Amory Joseph