JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Radio Universitas Tarumanagara dalam ulang tahunnya yang ke-45 mengadakan serangkaian acara bernama RUTE 2016 dengan tema SPECTRE; Spectacular and Remarkable. Salah satu rangkaian acara mereka adalah fun talkshow yang mengusung tema “Silence is Not Gold Anymore” yang diadakan di Gedung M, Kampus I Universitas Tarumanagara, Jum’at (13/5).
Salah satu pembicara dalam talkshow tersebut adalah YouTuber Indonesia Skinnyindonesian24, yakni Andovi dan Jovial da Lopez. Dalam talkshow ini, mereka mengungkapkan pendapat mengenai kebebasan berekspresi anak muda di zaman sekarang.
“Kita pernah bikin video tentang parodi debat Jokowi-Prabowo. Video itu adalah satu-satunya video yang kita tunjukkan ke mama sebelum kita masukkan ke dalam akun YouTube kita, karena kebetulan mama adalah seorang diplomat. Bukan karena takut, tapi kita mau tahu apakah ‘aman’ bagi video ini untuk ditonton khalayak,” cerita Andovi.
Bagi Andovi, anak muda di zaman sekarang seolah takut untuk membahas politik. Maka dari itu, yang Andovi dan Jovi lakukan adalah sebagai contoh agar anak muda tidak seharusnya berdiam diri. “Terkadang, diam itu emas. Tapi kalau diam terus, kapan mau maju?” tambah Andovi.
Skinnyindonesian24 pun mengatakan bahwa tidak mungkin semua karya dan pendapat mereka maupun anak muda lainnya akan disukai oleh semua orang. “Kita sudah siap menanggung segala resiko yang masuk setiap kali kita memasukkan sebuah video di YouTube,” ujar Jovi.
Mengenai hal itu, mereka pun memaparkan sifat-sifat YouTuber dalam menghadapi komentar negatif. “Ada YouTuber yang emosional. Jadi, kalau videonya dapat komen negatif, pasti akan dibalas dengan negatif juga. Ada juga yang menghapus segala komen negatif, jadi yang tampak hanya komen-komen positif,” ujar Andovi.
Skinnyindonesian24 sendiri mengakui memberikan kebebasan kepada para penonton video untuk berkomentar, dari yang “pedas” hingga berjualan. “Tapi komentar yang kami balas hanya yang mengkritik, namun dengan dewasa, bukan yang hanya sekedar iseng ngetik atau mencari sensasi,” ujar Jovi.
Penulis: Josephine Valencia
Editor: Alif Gusti Mahardika
Fotografer: Angelina Rosalin