SERPONG, ULTIMAGZ.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pelita Harapan (BEM-UPH) berkolaborasi dengan Komunitas Sosial dan Lingkungan Mose Prasetiya Mulya (Mose Prasmul) menyelenggarakan kegiatan donor darah di Aeon Hall, Aeon Mall BSD pada Sabtu (23/03/19). Acara ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan rasa kepekaan dan kepedulian masyarakat terhadap kebutuhan kantung darah di Indonesia.
“Kami ingin dengan adanya acara ini masyarakat–khususnya anak muda–bisa peka terhadap kebutuhan kantung darah di Indonesia yang masih kurang serta lebih peduli dengan pentingnya donor darah,” ungkap Ketua Acara Donor Darah BEM-UPH Vivian Rubianti.
Sebelum melakukan donor darah, peserta diharuskan untuk mendaftarkan dirinya dan melakukan pengecekan darah oleh Palang Merah Indonesia (PMI). Menurut Staf Pengambilan Darah PMI Kabupaten Tangerang Hasan Wahyudi, syarat utama melakukan donor darah adalah sehat secara jasmani, tidak minum obat dalam tiga hari terakhir, dan memiliki tidur yang cukup.
“Syarat lain yang harus dipenuhi oleh calon pendonor menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Tahun 1995 yaitu tekanan darah untuk laki-laki dan perempuan paling rendah dengan angka sistolik 100 dan diastolik 60 (100/60). Sedangkan yang paling tinggi tidak lebih dari angka sistolik 150 dan diastolik 90 (150/90),” ungkap Hasan.
“Kemudian umur minimal pendonor adalah 17 tahun dan usia maksimal 55 tahun untuk pendonor pertama. Selain usia, pendonor juga harus memilik nilai Hemoglobin (Hb) dengan rentang 12,5-17,0,” imbuhnya.
Wahyu juga menggarisbawahi bagi pendonor yang memiliki riwayat penyakit seperti malaria dan demam berdarah untuk mencantumkan pada formulir atau memberitahukannya kepada petugas medis. Setelah memenuhi semua persyaratan, petugas akan mengambil darah pendonor selama kurang lebih 15 menit.
“Kemudian petugas medis akan mengambil darah menggunakan kantung darah 350 mililiter untuk pendonor dengan berat badan minimal 45 kilogram. Tapi ada juga kantung darah 450 mililiter dengan syarat berat badan 55 kilogram dan nilai Hb 14,” kata Wahyu.
Pada hari pertama penyelenggaraannya, acara ini berhasil mengumpulkan 190 kantung darah. Kebanyakan calon pendonor yang Ultimagz temui merupakan calon pendonor pertama, seperti Aning Rohyani (21) dan Aliyah Risqyana (21).
“Aku sih pingin aja soalnya katanya sehat kalo donor darah dan semoga bisa membantu juga. Walaupun awalnya deg-degan bakalan seperti apa rasanya. Tapi Alhamdulillah, abis donor enggak pusing,” kata Aning.
“Kalo aku sendiri memang dari lama pingin ikut donor darah, tapi baru kali ini bisa. Semoga bisa buat sedekah aja,” timpal Aliyah.
Peserta lainnya yang baru pertama kali mengikuti kegiatan donor darah adalah Priyo Pudyasmoko (42). Ia mengaku memiliki ketakukan pada jarum tapi ia ingin mengatasi itu dengan mengikuti kegiatan ini. Hal menarik lainnya diungkapkan oleh Sri Suratni (38) yang gagal melakukan donor darah.
“Saya sebenarnya pendonor rutin. Saya antusias dengan acara ini tapi saya lupa kalo saya belum lama melakukan donor (belum mencapai 62 hari). Jadinya saya tidak diperbolehkan oleh petugas,” ungkap Sri.
Selain donor darah, para peserta juga bisa melakukan cek kadar asam urat dan gula di dalam darah secara gratis di stan Rumah Sakit Omni Alam Sutra. Terakhir, BEM-UPH dan Mose Prasmul juga tak lupa mengajak anak-anak muda untuk melakukan donor darah secara berkala.
“Kalau melakukan donor darah, kalian sudah menyelamatkan tiga nyawa. Jadi untuk teman-teman, jangan takut untuk melakukan donor darah karena Indonesia masih kekurangan kantung darah,” tutup Ketua Mose Prasmul Christopher Anders.
Penulis: Galuh Putri Riyanto
Editor: Nabila Ulfa Jayanti
Foto: Yvonne