JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Europe on Screen (EoS) dalam edisi yang ke-17 kembali hadir dengan menampilkan 74 film dengan ragam genre dan jenis, mulai dari film klasik, drama, dokumenter, film yang telah meraih penghargaan tertinggi, hingga film retrospective. Uniknya, festival ini tidak memiliki tema khusus yang diangkat.
“Festival film seperti Berlin, Cannes, atau Venice tidak memiliki tema. Mereka hanya berusaha untuk menampilkan film-film terbaik yang dapat mereka peroleh. Saya pun tak percaya dengan apa yang disebut sebagai ‘tema’ dari suatu festival film,” jelas Festival director EoS 2017 Orlow Seunke saat konferensi pers yang digelar di Grand on Thamrin, Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (25/4/17).
Orlow mengatakan, ia menaruh kepercayaannya pada cara mengatur atau programming film-film terbaik yang dapat ia temui. Hal ini terbukti dari jumlah pengunjung EoS yang meningkat setiap tahunnya. Menurut press release, pada 2012, EoS memiliki 7.904 pengunjung dan meningkat tajam menjadi 21.886 pengunjung pada tahun 2016 lalu.
“Bagi saya terbukti ketika lebih dari duapuluh ribu orang datang, artinya mereka menyukainya, artinya mereka telah melihat film-film terbaik maka mereka datang terus di tahun berikutnya. Kualitas dari film dan cara mengorganisir film-film tersebut adalah faktor yang membuat orang ingin datang kembali. Seperti pergi ke restoran yang bagus, pasti ingin kembali lagi,” tuturnya.
Selain itu, baginya, tema sebuah festival film dapat berubah seiring perkembangan zaman. Jika film-film tersebut diatur atau di-program sesuai dengan relevansi zaman, maka tema tersebut akan mengikuti film-film yang tampil dan oleh pembuat film yang merefleksikan kondisi yang sedang terjadi.
“Tahun ini kita (EoS) memiliki enam film mengenai pengungsi, semuanya berbeda dan sangat menghibur namun dengan subyek yang sama. Mengapa? Karena subyeknya adalah topik yang sedang ramai diperbincangkan di negara-negara Eropa,” jelasnya.
Adapun EoS 2017 akan berlangsung dari 5-14 May dan untuk di Jakarta akan bertempat di Erasmus Huis, GoetheHaus, Institut Français, Istituto Italiano, Kineforum, Bintaro Xchange Mall, Gandaria City Mall, dan SAE Institute.
Penulis: Valerie Dante
Editor: Christoforus Ristianto
Foto: Elvira Lisa