JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Dipromotori oleh kiosPLAY, Tame Impala sukses menggelar konsernya pada Jum’at (29/4) malam di Parkir Selatan Senayan, Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno. Penampilan grup musik asal Perth, Australia itu dinilai memukau dan memuaskan oleh penonton, yang bahkan beberapa diantaranya mengklaim konser tersebut adalah konser terbaik. Namun, hal tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor berikut.
- Visual yang “trippy” khas psychedelic
Dengan genre musik psychedelic rock, tentunya band yang digawangi oleh Kevin Parker (gitar/vokal), Jay Watson (synth/vokal), Cam Avery (bass/vokal), Dominic Simper (gitar/synth), dan Julien Barbagello (drum/vokal) itu membutuhkan dukungan agar penonton dapat menikmati musik mereka. Musik psychedelic memang identik dengan narkotika jenis LSD, lantaran dengan narkotika jenis tersebut, pendengar akan mampu memvisualisasikan apa yang mereka dengar, atau biasa disebut dengan trip.
Namun, Tame Impala memiliki ciri khas tersendiri dalam konsernya, yaitu menampilkan visual khas psychedelic yang “trippy” dan mendukung musik mereka. Visual dengan motif lingkaran, cahaya berputar, ataupun piksel yang melambat itu bisa menjadi alternatif positif. Pasalnya, tanpa menggunakan LSD, penonton dapat menikmati penampilan Tame Impala tanpa harus bersentuhan dengan narkotika.
https://twitter.com/syl19_/status/726092133594075136
Visual tersebut juga ditampilkan dengan baik tanpa kekurangan pada konser di Jakarta kemarin.
- Suara, pencahayaan panggung, dan lokasi yang mendukung
Musik Tame Impala memiliki ciri khas tersendiri, yaitu menggabungkan suara lembut Kevin dengan musik yang “brutal”. Pada wawancara yang dilakukan sopitas.com, Kevin mengatakan, “Instrumen (kami) cukup brutal, namun suaranya (Kevin) lembut, dan kurasa hal itu beresonansi dengan orang-orang.”
Maka dari itu, sistem suara yang dibutuhkan pun harus menyeimbangkan antara suara instrumen, vokal Kevin yang lembut, dan memperkirakan pula suara penonton. Namun, semua itu tidak jadi masalah pada konser kemarin. Hal ini didukung pula dengan lokasi outdoor, yang membuat suara tidak menggema.
last night's sound quality was that great it makes the music from the album doesn't sounds as good as usual, sabii! @kiosplay #TameImpalaJKT
— egotringo (@egotringo) April 30, 2016
Pencahayaan panggung yang menyesuaikan dengan visual dan suara juga menjadi pendukung yang cukup apik pada malam itu.
- Singkat, namun padat
Waktu satu setengah jam, dimulai dari pukul 20.30 hingga 22.00 WIB memang terasa singkat untuk band sebesar Tame Impala tampil. Namun, kuantitas waktu tidak menentukan kualitas performa mereka. Tak banyak basa-basi, dan lebih fokus kepada penampilan di atas panggung, Kevin cs. tetap memuaskan penonton yang hadir pada malam itu.
“Konsernya keren banget, apalagi pas mulai Intro dan dilanjut sama Let It Happen, bikin merinding. Overall, Tame Impala rock the night banget!” ujar Regina, salah satu penonton yang ULTIMAGZ wawancarai.
Bahkan, beberapa di antara mereka mengklaim konser ini merupakan konser terbaik. Ketepatan waktu pelaksanaan juga jadi nilai lebih yang diberikan oleh penonton untuk promotor.
https://twitter.com/yeahika/status/726359577747312640
https://twitter.com/anplusdien/status/726301004245823488
Best night ever @kiosplay #TameImpalaJKT pic.twitter.com/4O66Vu6fUN
— od~ (@odsandy) April 30, 2016
https://www.instagram.com/p/BEyxSKsSmVk/?taken-by=kittendust
Penulis: Alif Gusti Mahardika
Fotografer: Alif Gusti Mahardika, Anthony Dennis Tumiwa
Sumber Pendukung: twitter.com/kiosplay, Instagram, #TameImpalaJKT, YouTube