SERPONG, ULTIMAGZ.com – Dua sosok inspiratif, Kevin Anggara dan Sulianto Indria Putra, hadir membagikan kisah perjalanan mereka dalam gelar wicara (talkshow) Serelune: The Journey You Don’t See yang digelar di Lecture Theater (LT) Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Selasa (05/11/25). Keduanya berbicara tentang proses, konsistensi, dan cara berdamai dengan sindrom perbandingan diri (comparison syndrome) yang sering dialami generasi muda.
Kevin Anggara, seorang blogger, penulis, dan kreator konten, menceritakan awal kariernya yang dimulai dari menulis blog pada tahun 2011 hingga akhirnya dikenal lewat YouTube dan dunia film. Ia mengakui bahwa rasa ingin membandingkan diri dengan orang lain adalah hal yang sulit dihindari, tetapi ia belajar untuk menilai kesuksesan dari sudut pandangnya sendiri.
Baca juga: BYTE UMN Kembali dengan Pameran Serba Teknologi 2025
“Kalau orang lain punya pencapaian besar, bagus untuk mereka. Tapi garis start dan tujuan kita kan berbeda. Jadi, buat apa membandingkan hidup kita dengan mereka?” ujar Kevin. Menurutnya, perbandingan yang berlebihan justru membuat seseorang kehilangan arah dan lupa menikmati proses yang sedang dijalani.
Berbeda dengan Kevin, Sulianto Indria Putra yang akrab dipanggil Suli memiliki pandangan sendiri. Pemuda 18 tahun yang berhasil meraup pendapatan hingga belasan miliar rupiah dari industri finansial ini menilai bahwa perbandingan tidak selalu buruk. Ia justru melihatnya sebagai cara untuk mengukur diri, selama dilakukan secara sehat dan disertai tujuan yang jelas.
“Kita tetap perlu membandingkan diri, tetapi porsinya harus pas. Kalau enggak, kita malah jadi enggak berkembang,” jelas Suli. Ia menekankan pentingnya memiliki tujuanyang kuat dalam setiap langkah agar tidak mudah berpindah arah. “Kadang kita enggak konsisten karena tujuannya enggak jelas. Kalau dari awal udah tahu mau ke mana, kita enggak gampang goyah,” tambahnya.
Diskusi berlanjut ketika salah satu moderator menceritakan tantangannya melawan rasa bosan dan kebiasaan mudah terdistraksi saat mengerjakan banyak hal sekaligus. Baik Kevin maupun Suli sepakat bahwa ketidakjelasan tujuan sering menjadi alasan seseorang sulit konsisten.
Suli menambahkan bahwa penting bagi setiap orang untuk memastikan tujuan yang kuat sebelum memulai sesuatu. Ia menilai kecenderungan mudah berpindah-pindah pekerjaan sering kali muncul karena kurangnya komitmen terhadap hal yang dikerjakan. “Kalau kita pindah-pindah, ya artinya dari awal enggak sekuat itu buat ngerjain hal yang pertama. Jadi, sebelum mulai, pastikan dulu kalau kita benar-benar ingin ngerjain itu untuk beberapa tahun ke depan,” ungkap Suli.
Baca juga: White Chorus Warnai Radioactive 2025 dengan Electro Pop
Gelar wicara tersebut menjadi bagian dari rangkaian acara Serelune, program yang diinisiasi oleh Alunora, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Muda UMN Gen V. Mengangkat tema “The Journey You Don’t See”, Serelune menyoroti fenomena sindrom perbandingan diri (comparison syndrome) yang kerap dialami generasi muda.
Ketua Alunora 2025, Velice Cathrina, menjelaskan bahwa tema tersebut lahir dari keinginan untuk mengingatkan bahwa setiap orang memiliki waktunya sendiri untuk bertumbuh. Melalui kisah inspiratif dari kedua pembicara, kegiatan ini mengajak mahasiswa untuk belajar menghargai pengalaman dan proses masing-masing dalam berkembang.
Penulis: Nasywa Agnesty
Editor: Kezia Laurencia
Foto: Gabriel Perboire





