JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Pertunjukan teater ke-19 yang digelar oleh Bakti Budaya Djarum Foundation bernama Indonesia Kita sukses menghibur para penonton di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jumat (27/5) dan Sabtu (28/5). Bertajuk “Komedi Tali Jodo”, pertunjukan tersebut juga secara tak langsung mengajak para penonton mengkritisi secara halus kondisi sosial dan politik yang ada di Indonesia saat ini.
Pertunjukan teater yang bersifat mengkritik dan menyindir kondisi sosial-politik negeri ini memang bukan merupakan hal baru. Sejak adanya Teater Koma pada 1977, seni pertunjukan teater sering dipilih sebagai salah satu sarana untuk membuka mata masyarakat dan “menyenggol” pemerintah secara halus mengenai kondisi nyata yang ada.
Seiring berkembangnya zaman, pertunjukkan teater makin lama hanya dipandang sebagai hiburan semata, terlebih di mata kaum muda. Padahal, jika berkaca pada situasi zaman dulu, teater yang semakin mampu mengkritik akan semakin diminati.
Terlepas dari kecenderungan anak muda yang lebih meminati teater yang hanya sekadar menyuguhkan hiburan kekinian, Indonesia Kita sebagai bagian dari Bakti Budaya Djarum Foundation berusaha membangkitkan hiburan teater yang mampu membuka mata masyarakat dengan cara menonjolkan unsur kebudayaan.
“Indonesia Kita merupakan usaha untuk terus merefleksikan semangat mencintai Indonesia, yaitu proses menjadi bangsa yang semakin menghargai jalan kebudayaan, dengan semakin menempatkan nilai-nilai yang toleran, menghargai pluralisme dan keberagaman dalam proses berbangsa dan bernegar,” jelas Butet Kartaredjasa selaku produser dan tim kreatif Indonesia Kita.
Lewat pagelaran “Komedi Tali Jodo”, Indonesia Kita dengan pendekatan budaya Betawi mencoba membuat beberapa plesetan yang menyindir kondisi sosial dan politik di Indonesia.
Komedi yang diperankan oleh beberapa nama terkenal seperti Maudy Koesnaedi, Mandra, Miing Bagito, Didin Bagito, Marwoto, Cak Lontong, Akbar, Arie Kriting, dan Trio GAM ini berusaha untuk menggambarkan keadaan miris yang sering diakibatkan oleh para pejabat yang ingin bermain bisnis tak sehat demi memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Akibat ulah para pejabat yang tak bertanggung jawab tersebut, sering kali yang menjadi korban adalah kaum innocent yang tak bersalah. Secara halus, Indonesia Kita mencoba membawakan guyonan yang menghibur dan membuka mata para penonton agar menyadari adanya fenomena tersebut
Oleh karena itu, penting bagi masayarakat Indonesia untuk semakin mendalami dan bersikap kritis terhadap situasi sosial dan politik negeri ini. Dengan menyaksikan pertunjukan teater yang sarat kritik halus nan membangun, masyarakat dapat belajar menyadari fenomena yang ada, serta membantu mencari solusi demi perbaikan bersama.
Penulis: Richard Joe Sunarta
Editor: Agustina Selviana
Fotografer: Benedict Wiyanjaya