• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, July 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Menilik Isu Permasalahan Perempuan di Indonesia

by Harvey Darian
March 6, 2017
in Event
Reading Time: 1 min read
Menilik Isu Permasalahan Perempuan di Indonesia

Sejumlah narasumber menjabarkan isu-isu permasalahan perempuan di Indonesia dalam konferensi pers Women's March di KeKini, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (02/02/17)

0
SHARES
570
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Women’s March Jakarta yang berlangsung Sabtu (4/3/17) diramaikan gerakan feminisme Indonesia dengan mengenakan pakaian serba pink. Mereka menyampaikan permasalahan sosial dan budaya guna sebagai tuntutan yang mereka sampaikan di depan Istana Negara.

Permasalahan pertama fokus pada pendidikan yang dikenyam oleh perempuan. Deputi Program  Institut KAPAL Perempuan Budhis Utami menjelaskan, pendidikan sangat berpengaruh terhadap perempuan.

“Menurut data Badan Pusat Statistik 2015 angkatan kerja Indonesia sekitar 63% hanya mengenyam pendidikan SD dan SMP. Kemudian, bila dilihat pada buruh di sektor Industri 70%-nya perempuan yang hanya mengenyam pendidikan sampai SMP, sedangkan pada buruh migran 80% perempuan dan bekerja di sektor rumah tangga. Dari sini bisa dilihat pengaruh pendidikan dimana perempuan bekerja di sektor-sektor formal yang tidak ada perlindungan hukumnya,” ucap Budhis saat konferensi pers Women’s March Jakarta di KeKini, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/17).

Sementara itu, Permasalahan kedua membicarakan keprihatinan pemerintah soal buruh migran terutama pada perempuan.

Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, komitmen pemerintah dalam melindungi buruh migran masih menjadi sebuah tanda tanya sebab pemerintah belum melakukan apa-apa terkait hal itu.

“1,5 juta perempuan buruh migran di Arab Saudi rentan pelanggaran HAM. Dari 10 kesepakatan yang dibuat oleh Jokowi dan Raja Salman, tidak ada satu poin pun yang membahas mengenai perlindungan terhadap perempuan buruh migran Indonesia,” tutur Anis.

Kebebasan dan hak-hak trans perempuan yang belum mereka nikmati di Indonesia menjadi topik permasalahan yang juga disampaikan. Perwakilan dari Sanggar Swara (Sanggar Waria Remaja) Kanza Vina mengatakan, berdasarkan data sanggar swara 2014, hanya 42% waria yang mendapat pendidikan SMA. Kemudian, dilihat dari hak-hak seperti pendidikan dan berpolitik juga masih minim.

Nah, tuntutan #3 juga menuntut penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Tahu nggak, 193 perempuan dibunuh di Indonesia pada tahun 2016? pic.twitter.com/QcMQWEmY02

— Jakarta Feminist (@jakartafeminist) March 3, 2017

Dari topik-topik inilah, muncul delapan tuntutan terkait perempuan Indonesia untuk peradaban setara yang diajukan kepada pemerintah pada aksi Women’s March Jakarta, Sabtu lalu.

Penulis: Harvey Darian

Editor: Christoforus Ristianto

Fotografer: Harvey Darian

Tags: IndonesiaperempuanWomen's March Jakarta
Harvey Darian

Harvey Darian

Related Posts

Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
IMDES 2025 menggelar Student Exhibition di area Nusakara, Universitas Multimedia Nusantara, pada Kamis (15/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

IMDES 2025 Angkat Tema Keberlanjutan: Mahasiswa Tunjukkan Gagasan Inovatif

May 17, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Next Post
Pesan untuk Kaum Muda dalam Pidato Kemenangan Justin Timberlake

Pesan untuk Kaum Muda dalam Pidato Kemenangan Justin Timberlake

Comments 1

  1. Agus says:
    6 years ago

    Ini artikel lama tp krn br saja woman’s day 2019. Sebagai laki-laki saya melihat masalah utama sebenarnya perempuan yg msh senang dg benevolent sexism. Ibarat menolak kue yg gak enak tp mau jilat2 bagian yg enaknya ya ga bisa. Saat ini kalau laki2 yg dirugikan scr gender tdk ada yg ingat kesetaraan gender. Pernah ada yg tulis ttg ibu2 usir laki2 tua yg duduk di kereta. Tp hal ini gak dianggap serius krn korbannya laki2. Setau saya Skandinavia plg konsisten dg kesetaraan gender (meski blm perfect) upah sudah setara paksa split bill saat kencan tdk masalah. Sudah ada kesempatan kerja yg sama maka hak duduk di kendaraan umum tdk membedakan gender ( kecuali kondisi hamil yg tetap prioritas duduk).

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021