JAKARTA, ULTIMAGZ.COM — Acara diskusi dengan tema “Masa Depan Transportasi Daring” yang diselenggarakan oleh Kompas di Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta pada Kamis (17/06/17) lalu mengangkat banyak permasalahan seputar prospek transportasi online di masa yang akan datang.
Diskusi yang menghadirkan tokoh-tokoh ahli di bidang ini seperti Semuel Abrijani, Cucu Mulyana, Ardiansyah Parman, Monica Oudang, dan Inaya Rakhmani membahas topik-topik seputar regulasi yang harus diterapkan di masa depan terhadap jasa kendaraan yang sedang merekah ini, serta bahasan-bahasan lainnya yang ikut diangkat di dalamnya.
Lewat penjelasannya di dalam sesi presentasi, Monica Oudang menyatakan bahwa saat ini Go-Jek merupakan salah satu perusahaan yang turut membantu tugas pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat. Lewat lapangan pekerjaan yang terbuka lebar seiring beroperasinya Go-Jek, serta program menarik yang ditawarkan kepada driver-nya, Co-Founder dan Human Director salah satu perusahaan penyedia jasa transportasi paling besar itu yakin dapat meringankan pekerjaan pemerintah.
“Saat ini kami turut membantu program-program pemerintah, di antaranya lewat program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang memungkinkan para driver dapat menabung Rp40.000 per hari untuk dapat membeli rumah yang biasanya sulit dilakukan. Selain itu, Go-Jek juga turut meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Monica.
Apa yang dijelaskan oleh Monica itu bukan sebatas omongan belaka. Berdasarkan kesimpulan dari data yang diteliti oleh Pusat Kajian Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, manfaat yang diberikan oleh aplikasi Go-Jek ini sejalan dengan dokumen perencanaan Kementerian Perekonomian 2015-2019 di bidang ekonomi kreatif, kewirausahaan, koperasi, dan UMKM.
Di samping kesesuaian dengan rencana Kementerian Perekonomian, banyaknya keuntungan yang diraih dari menjadi driver Go-Jek seperti NPWP, BPJS, dan Jamsostek juga sinkron dengan rencana perapian tata kelola pemerintah.
Adapun, hal paling penting yang ditemukan dalam data penelitian ini adalah munculnya para pekerja yang melek teknologi. Walaupun pekerja-pekerja ini masih membutuhkan pendampingan dan jalur karir yang jelas, namun tentunya fakta ini sangat sesuai dengan keadaan di tanah air yang masih memerlukan banyak pekerja dengan pemahaman akan tekonologi.
Penulis: Gilang Fajar Septian
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: Angelina Rosalin