JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Ubah Stigma menggelar pameran seni dengan nama Senigma: Into Wanderland. Pameran ini menjadi wadah bagi orang-orang yang menderita gangguan mental untuk bersuara melalui seni. Ubah Stigma sendiri merupakan sebuah organisasi non-profit yang didirikan pada Februari 2018. Ubah Stigma berfokus untuk mengubah stigma masyarakat saat ini yang merasa bahwa pembahasan tentang mental health adalah sesuatu yang tabu.
Senigma sendiri diambil dari kata enigma yang berarti misterius, sulit dimengerti, sebuah teka-teki. Penyakit mental sering terasa seperti teka-teki yang tidak masuk akal.
“Into Wanderland terinspirasi dari ‘Alice in Wonderland’. Kita ingin membawa orang-orang untuk bisa melihat perjalanan hidup orang yang memiliki mental health issue melalui karya yang dihasilkan. Kita menggunakan kata wander daripada wonder karena masyarakat lebih cenderung menanyakan apa sih kesehatan mental itu, tapi mereka tidak pernah mau untuk mengerti orang-orang yang memiliki mental health issue,” jelas Asaelia Aleeza selaku Project Officer Senigma: Into Wanderland, sekaligus Co-Founder dari Ubah Stigma.
“Logo kelinci merupakan bagian dari campaign kami. Kelinci di ‘Alice in Wonderland’ mencoba untuk mengerti realita yang kompleks. Maka dari itu kita juga ingin agar orang-orang memahami realita yang sedang dialami oleh orang yang memiliki permasalahan pada kesehatan mental,” tambah Asaelia menjelaskan filosofi dari logo Senigma.
Karya yang ditampilkan didapat dari followers instagram Ubah Stigma sendiri. “Kita membuka open submission untuk karya baik online maupun offline. Tidak semua karya berasal dari orang yang saat ini sedang mengalami mental health issue. Ada juga dari orang yang telah melewatinya dan memberi semangat pada orang-0rang yang saat ini sedang berjuang” jelas Asaelia.
Karyayang dipamerkan tersebut tidak hanya berupa lukisan, namun ada juga yang berbentuk video, surat, maupun puisi.
Pameran seni Senigma berlokasikan di Cecemuwe Cafe and Space, Jl. Hang Jebat IX No.6, Jakarta Selatan. Rangkaian acara yang diadakan pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019 berupa pameran seni dan dilanjutkan pada Hari Minggu, 13 Oktober 2019 berupa Art Therapy Workshop.
Penulis: Robin Colinkang
Editor: Nabila Ulfa Jayanti
Foto: Robin Colinkang