• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, November 4, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Pengungkapan Peristiwa ’65 ala Film

Christoforus by Christoforus
October 25, 2015
in Event
Reading Time: 1 min read
Pengungkapan Peristiwa ’65 ala Film
0
SHARES
100
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Untuk memperingati 50 tahun peristiwa ’65, Kineforum menghadirkan mengadakan program pemutaran film dokumenter selama bulan Oktober. Di pekan ketiga ini, Kineforum mengadakan diskusi bertajuk “Peristiwa 1965 dalam Film Pasca-Orde Baru: Memori dan Suara yang Terpinggirkan”, Sabtu (24/10).

Diskusi tersebut menghadirkan dua pembicara, yakni Putu Oka Sukanta (Sastrawan dan Anggota LEKRA) dan Dr. Nani Nurrachman Soetojo (Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya). Menurut Putu, film dokumenter merupakan pengungkapan peristiwa 65 dengan sisi lain.

“Program saya waktu itu membuat film, walaupun tidak ada uang. Dengan film, saya memberikan gambaran paradigma yang berbeda tentang ’65,” katanya.

Film tersebut, lanjut Putu, menggambarkan kehidupan para tahanan politik yang dipenjara dan perempuan yang dibunuh. Luka yang membekas hingga sekarang, menurut Putu, belum dirasakan para korban secara total.

“Luka yang terjadi kelihatanya  sembuh, itu hanya terlihat di lapisan luarnya saja. Tapi, lapisan di dalamnya masih sakit,” tambahnya.

Ia menegaskan, peristiwa ’65 menjadi “tulang punggung” Indonesia di masa depan. Para narasumber yang ada di dalam film dokumenter bahkan menangis ketika film tersebut diputar di hadapan mereka karena luka masa lalu yang belum pulih.

Senada dengan Putu, Nani mengungkapkan film peristiwa ’65 hingga orde baru merupakan pengungkapan kehidupan sejarah Indonesia. Kendati pada era 65-98, pemerintah tidak memberikan peluang untuk menceritakan sejarah secara lebih terbuka.

“Sejauh mana kesadaran kita terhadap sejarah. Peristiwa ’65 memiliki makna tersendiri. Semua film itu turut mempelihara ingatan kolektif bangsa terhadap peristiwa ini,” paparnya.

Ia menambahkan, film mampu memberikan persepsi yang berbeda. Mengungkapkan sejarah Indonesia yang cenderung kekerasan. Contohnnya, The Act of Killing, film ini memvisualisasikan ekspresi para korban ’65. Ada juga, 40 Years of Silence, menggambarkan para korban mengatasi traumanya.

“Film-film itu menggambarkan sejarah psikologis terhadap peristiwa ’65,” tutur Nani.


This is box title

Penulis : Christoforus Ristianto

Editor : Ghina Ghaliya

Foto : Christoforus Ristianto

 

 

Christoforus

Christoforus

Related Posts

Penampilan White Chorus pada acara Malam Penghargaan UMN Radioactive 2025 di Function Hall, Universitas Multimedia Nusantara pada Sabtu (1/11/2025). (ULTIMAGZ/Ancilla Maura)
Event

White Chorus Warnai Malam Penghargaan Radioactive 2025 dengan Electro-Pop

November 3, 2025
NCT DREAM berfoto dengan ribuan NCTzen pada hari kedua THE DREAM SHOW 4 di Jakarta. (X/@NCTsmtown_DREAM)
Event

NCT DREAM Kembali Sapa Jakarta dalam THE DREAM SHOW 4

October 3, 2025
Mentor saat Mentor saat menjelaskan materi kepada Mentee dalam sesi kedua kegiatan Mentoring UMN 2025 pada Sabtu (27/09/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)materi kepada mentee di sesi kedua dari kegiatan Mentoring UMN 2025 pada Sabtu (27/09/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Berita Kampus

Pekan Kedua Mentoring 2025 “At Drie Celina” Tanamkan Tiga Nilai 5C pada Mentee

October 2, 2025
Next Post
Pavel Nedved: Juventus Terlalu Membebani Pogba

Pavel Nedved: Juventus Terlalu Membebani Pogba

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 − one =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021