JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Pop Up Market, sebuah bazar yang menampilkan merek lokal sejak tahun 2012 ini berhasil menarik minat masyarakat hingga pemilik usaha untuk ikut berpartisipasi tiap tahunnya. Dengan berbagai hal baru dan dukungan untuk bisnis lokal, Pop Up Market tahun ini diselenggarakan di MVG Parking Area – LG, Lotte Shopping Avenue, dari tanggal 10 hingga 13 Maret.
Pre-Event “Pop Up Fashion Meet”
Pada Kamis (25/2) lalu, Pop Up Market 2016 mengadakan Pre-Event bertajuk “Pop Up Fashion Meet”. Tak hanya konferensi pers, acara ini diisi pula dengan Pop Up Talk dengan tema ”How to Identify Your Brand’s Emotional Benefit and Why You Need It” dengan pembicara Frans Widjaja dari Ismaya Group dan Budi Rizanto Binol dari Ogilvy.
Berbeda dari pre-event tahun–tahun sebelumnya, jika sebelumnya fashion show diadakan pada saat main event, tahun ini justru diadakan pada pre-event. Rauf menuturkan bahwa hal ini dilaksanakan atas permintaan tenant agar lebih ramai dan eksklusif, serta mengembangkan pengetahuan dan relasi dari stakeholder Pop Up Market.

“Jadi memang ini hasil dari riset kita juga, bahwa tenant ternyata pengen sesuatu yang lebih eksklusif. Dan yang kedua, mereka mau meningkatkan networking mereka,” tutur Rauf.
Yang Baru di Pop Up Market 2016
Pada tahun-tahun sebelumnya, acara yang diselenggarakan mahasiswa S1 Prasetiya Mulya School of Business and Economics ini bertemakan distrik fashion di berbagai belahan dunia. Kini, acara tersebut memiliki tema baru; distrik kreatif.
Hal ini terbukti dengan alasan pemilihan tema Pop Up Market tahun ini, yakni “Santa Fe, New Mexico”. “Kalau tahun pertama memang utamanya itu tentang fashion. Makin ke sini, kita sudah ada tentang kreatif, sudah ada sport, sudah ada furniture. Nah, itu yang mau kita kembangin lagi dari segi developing di tenant–tenantnya,” ujar ketua panitia Pop Up Market 2016 Rauf Abdul. Selain itu, harapannya adalah menampilkan sisi kreatif dari industri anak muda yang tak hanya fashion, tetapi juga makanan dan budaya.
“Kaum muda tidak hanya diberikan aturan, tetapi juga kebebasan berekspresi yang berkaitan dengan mata kuliah dan merupakan refleksi dari apa yang disampaikan di kelas,” tutur ketua program S1 Prasetiya Mulia School of Business and Economics Rudy Handoko pada konferensi pers yang diadakan Kamis (10/3) di Lotte Shopping Avenue, Jakarta.
Santa Fe sendiri merupakan ibukota salah satu negarabagian di Amerika Serikat, yakni New Mexico. Karena dulu merupakan bagian dari Meksiko, maka makanan dan budaya yang ada di kota tersebut masih kental dengan budaya Meksiko. Menurut Rauf, kreativitas dari perpaduan budaya inilah yang menjadi alasan dipilihnya Santa Fe sebagai tema Pop Up Market tahun ini.
“Itu yang ingin kita angkat, sih. Bahwa ada loh, kota kayak gini,” kata Rauf.
Selain itu, tahun ini Pop Up Market melakukan pengembangan dengan mengadakan art corner, dimana artis-artis lokal dapat menuangkan karyanya dalam bentuk mural. “Di sisi lain, untuk meningkatkan ambience dari Pop Up Market,” tutur Rauf .
Dukungan untuk Bisnis Lokal
Pada tahun kelimanya ini, Pop Up Market bertujuan untuk mendukung, mengembangkan, dan memfasilitasi merek dan bisnis lokal agar terbentuk sebuah rasa memiliki dan kebanggaan dari masyarakat Indonesia terhadap produk asli negara sendiri.
Pop Up Market yang dikenal eksklusif dan ketat dalam pemilihan penyewa, tahun ini memiliki 600 penyewa yang kemudian diseleksi lagi hingga menjadi 113 merek. Penyewa pun dibagi dalam dua kategori yaitu bisnis start-up dengan persentase 70%, dan bisnis yang sudah mapan dengan persentase 30%. Hal ini dilakukan guna menginspirasi merek lain untuk terus meningkatkan penjualan mereka.
Kriteria penyewa dilihat dari konsep dan barang yang dijual, kreativitas, katalog, serta desain stan/gerai mereka. Berbeda dari sebelumnya, tahun ini Pop Up Market memiliki “Tenant of The Year” dan “Tenant Collaboration” untuk barang dagangan resmi.
Acara Pop Up Market 2016 diresmikan dengan pemukulan piñata (container yang di dekorasi dan berisi permen atau mainan) berbentuk logo Pop Up Market oleh Rudy, usai konferensi pers. Selain Rauf dan Rudy, perwakilan Student Board Prasetiya Mulia Calvin Lim, dan project officer Lotte Shopping Avenue Syafira Meutia juga turut hadir dalam konferensi pers.
Penulis: Theresia Livinka, Valerie Dante, & Stephani Laurensia
Editor: Alif Gusti Mahardika
Foto: Angelina Rosalin & Stephani Laurensia