SERPONG, ULTIMAGZ.com – Sebagai perayaan International Women’s Day (IWD) di seluruh dunia, diadakan Women’s March (WM) di berbagai daerah termasuk Jakarta pada Minggu (08/03/20). Berbagai organisasi tergabung dalam aksi WM kali ini, salah satunya Amnesty Internasional Indonesia. Terdapat berbagai macam tuntutan yang disampaikan pada IWD 2020, salah satunya adalah soal hak-hak pekerja kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Dalam tuntutannya, sebagai contoh Amnesty Internasional Indonesia melihat banyak transpuan yang dipersekusi massal di Aceh oleh pemerintahan daerah tersebut. Padahal, banyak dari mereka yang sudah mapan karena memiliki berbagai macam usaha. Hal ini sangat disayangkan karena apa yang dialami oleh kelompok minoritas ini berdasarkan identitas gender mereka.
“Kami dari Amnesty International Indonesia sebenarnya sangat mendukung hak-hak pekerja terutama teman-teman LGBT yang sudah dirampas di beberapa daerah di Indonesia,” ujar Hugo Ramsey Teo, salah satu anggota magang dari Amnesty International Indonesia.
Bersama-sama memakai kaos merah muda dengan tulisan “Cinta itu Hak”, anggota dari Amnesty International Indonesia berjalan bersama. Pada event kali ini, organisasi yang memiliki logo lilin ini juga sedang memperjuangkan hak untuk bersekolah. Bukan tanpa alasan, kasus ini masih berhubungan dengan pelecehan-pelecehan seksual di kampus yang malah tidak dilindungi dan dijunjung dari institusi pendidikannya.
Ke depannya, Hugo berharap bahwa semua yang ingin disampaikan oleh yang turun ke jalan saat WM dapat dilihat oleh pemerintah. Menurutnya, banyaknya perempuan yang berkumpul bersama-sama di Jakarta untuk menyatakan aspirasi ini berperan sebagai pengingat.
Amnesty International sendiri adalah organisasi internasional yang mendedikasikan dirinya untuk melindungi hak asasi manusia. Selain soal hak-hak pekerja LGBT, mereka juga memiliki beberapa tuntutan lainnya. Di dalamnya termasuk menghentikan persekusi terhadap pembela-pembela HAM perempuan di dunia maya dan hak-hak buruh
Penulis: Nadia Indrawinata
Editor: Agatha Lintang
Foto: Caroline Saskia