SERPONG, ULTIMAGZ.com – Festival tahunan jurusan Film dan Animasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), UCIFEST, sudah memasuki tahun ke-13. UCIFEST 13 telah mengadakan acara penutupan pada Minggu (15/05/22) setelah melalui berbagai rangkaian acara.
Festival film tahunan ini terdiri dari beberapa acara seperti pemutaran film kompetisi dan non-kompetisi, diskusi panel, konferensi pers, gelar wicara, lokakarya, seminar internasional, pemutaran film panjang animasi dokumenter, dan kompetisi atau lomba.
Dalam kompetisi, UCIFEST mengadakan dua kategori. Untuk kategori SMA, terdapat kompetisi film pendek animasi dan film pendek fiksi. Kemudian, untuk kategori mahasiswa, terdapat kompetisi film pendek animasi, film pendek fiksi, dan film pendek dokumenter.
Acara penutupan UCIFEST diawali dengan pembacaan nominasi kompetisi dan pengumuman pemenang untuk karya terbaik.
Pengumuman Pemenang
Setelah semua karya terkumpul, terdapat beberapa karya yang memasuki nominasi. Dari nominasi-nominasi yang telah terpilih, daftar pemenang kompetisi UCIFEST 13 pun diumumkan.
- Kategori Animasi Pelajar Terbaik – SMKN 8 Kota Bekasi dengan judul “Wabah” yang disutradarai oleh Fajar Anis Atmojo.
- Kategori Animasi Mahasiswa Terbaik – Universitas Multimedia Nusantara dengan judul “Langit-langit Toples Kaca” yang disutradarai oleh Jason Tirtanegara.
- Kategori Fiksi Pelajar Terbaik – SMAN 48 Jakarta dengan judul “Ondel Oh Ndel” yang disutradarai oleh Nahata Def Fathan.
- Kategori Fiksi Mahasiswa Terbaik – Institut Seni Indonesia Surakarta dengan judul “Bapa Polah, Anak Kepradah” yang disutradarai oleh Achmad Faishol.
- Kategori Dokumenter Mahasiswa Terbaik – Universitas Multimedia Nusantara dengan judul “Ibu Periku” yang disutradarai oleh Eduardus Steven.
Setelah pengumuman pemenang, acara disambung oleh sambutan dari Direktur Festival UCIFEST Jonathan Christopher. Setelah itu, Jonathan juga membacakan kategori tambahan, yaitu kategori Film Favorit UCIFEST dan Special Mention. Untuk Film Favorit UCIFEST, dimenangkan oleh Kenzie Reza dari UMN dengan filmnya yang berjudul “Sang Hyang Widhi”.
Kategori Special Mention dimenangi oleh SMA 2 Negeri Purbalingga dengan judul fiksi pelajar “Cap Jempol” yang disutradarai oleh Nabila Nur Fajrin, Jogja Film Academy dengan judul dokumenter “Katura” yang disutradarai oleh Joyo Luqman, dan Jogja Film Academy dengan judul fiksi mahasiswa “Memorabilia” yang disutradarai oleh Albertus Nico Wicaksono.
Selesainya pembacaan pemenang, dilanjut dengan pemutaran film-film karya peserta yang memenangkan kompetisi. Pemutaran film diakses khusus dalam setiap pembelian tiket dan diputar secara siaran langsung.
Setiap karya dari peserta memiliki nilai moral dan kreativitas yang terkandung dalam karya mereka. Hal ini bertujuan agar dapat memajukan industri perfilman di Indonesia dan menjadi wadah untuk berkreasi bagi anak muda.
Baca juga: UCIFEST 13 Ajak Pelajar Indonesia Peka Kritik Sosial
Selain itu, setiap karya yang dikumpulkan UCIFEST bertujuan untuk melakukan unjuk suara terhadap permasalahan yang terjadi di Indonesia. Ini sejalan dengan tema yang diangkat UCIFEST tahun ini, “Metaverse”, yakni ingin mengungkap problematika kehidupan sosial di masyarakat Indonesia. Misalnya, karya film fiksi “Langit-langit Toples Kaca” yang mengajarkan kepada penonton betapa besar risiko dari pernikahan dini.
Bagi Ultimates yang ingin menonton karya peserta kompetisi UCIFEST lainnya, segera kunjungi Instagram @ucifestumn atau ucifest13.com.
Penulis: Aqeela Ara
Editor: Alycia Catelyn
Foto: Rafael Amory Joseph
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?