• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, June 3, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Upaya Hadapi Perubahan Iklim di Seminar YCTA 2017

by Hilel Hodawya
March 19, 2017
in Event
Reading Time: 2 mins read
Upaya Hadapi Perubahan Iklim di Seminar YCTA 2017

Lathifah Al Hakimi diundang dalam acara Youth Collaboration Towards Action (YCTA) 2017 untuk memberikan pengetahuan mengenai perubahan iklim yang terjadi saat ini. Seminar tersebut dilakukan di Usmar Ismail Hall pada Sabtu (18/03/17).

0
SHARES
183
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Youth Collaboration Towards Action (YCTA) 2017 menghadirkan sebuah seminar di Usmar Ismail Hall, Jakarta Selatan, Sabtu (18/03/17). Kegiatan yang mengusung tema Climate Change ini menghadirkan dua pembicara untuk melakukan pembahasan terhadap dua topik yang berbeda.

Salah satu topik yang dibawakan dalam seminar YCTA 2017 bagian pertama adalah Updates on Climate Change and What can We Do as Youths. Pada pembahasan ini, Ketua Umum Youth for Climate Change (YFCC) Indonesia Lathifah Al Hakimi dihadirkan untuk berbagi informasi tentang pentingnya peran pemuda dalam menghadapi perubahan iklim.

Di awal seminar, wanita yang akrab disapa Kimi ini memberikan sedikit penjelasan mengenai perubahan iklim yang terjadi di dunia, khususnya di Indonesia. Menurutnya, salah satu dampak perubahan iklim yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah terjadinya perubahan temperatur.

“Secara global, di sini ada perubahan data temperatur dari tahun ke tahun di mana pada dasarnya temperatur itu naik dan turun. Tapi secara rata-ratanya, ketika masuk pada tahun antara 1800 sampai dengan tahun 2000-an, naik dan turunnya itu lebih cenderung mengalami kenaikan secara signifikan,” jelas Kimi sambil memperlihatkan sebuah grafik perubahan iklim kepada peserta seminar.

Kenaikan temperatur akibat perubahan iklim dapat berdampak pada kesehatan manusia. Perubahan cuaca yang ekstrem akan mengakibatkan hujan deras atau pun peningkatan suhu. Ketika cuaca menjadi panas karena perubahan temperatur, persebaran nyamuk di daerah panas akan semakin meluas.

Kimi juga menjelaskan bahwa ada beberapa target yang ditetapkan oleh Indonesia untuk menangani masalah perubahan iklim. Sejauh ini, masalah terbesar yang telah berhasil diatasi adalah masalah limbah. Namun, masih ada satu masalah besar yang belum terselesaikan yaitu masalah kehutanan dan lahan gambut.

“Kehutanan dan lahan gambut ini adalah masalah yang paling besar, tapi sering kita sepelekan. Kita sering melihat di wilayah Sumatera, Kalimantan, di mana geologi Indonesia merupakan daerah yang cukup besar jumlah hutannya malah cepat sekali mengalami pemerosotan. Dan impact dari permasalahan ini tidak hanya di daerah kita, tapi juga mengenai berbagai macam negara yang ada di sekitar kita,” paparnya.

Sebagai pemuda, Kimi membagikan beberapa upaya pengurangan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah perubahan iklim, misalnya dengan melakukan perubahan pola hidup. Salah satu perubahan pola hidup yang dianjurkan adalah mengonsumsi produk-produk lokal. Dengan mengonsumsi produk lokal, jumlah transportasi yang digunakan untuk pengiriman barang akan berkurang dan bahan bakar yang dibutuhkan juga semakin sedikit. Berkurangnya bahan bakar dapat juga mengurangi kadar karbon yang mencemari udara.

Selain upaya pengurangan, adaptasi juga perlu dilakukan untuk menghadapi kondisi Indonesia yang saat ini telah mengalami perubahan iklim. Adaptasi tersebut khususnya bisa diterapkan di bidang pertanian.

“Kita bisa mengubah pola tanam dan juga mengubah bibit unggul, jadi kita lebih memprioritaskan pertanian secara intensif, kemudian membiasakan diri dengan makanan pokok lain. Itulah yang perlu ditingkatkan sebagai makanan lokal,” ujar Kimi.

Penulis: Hilel Hodawya

Editor: Kezia Maharani Sutikno

Foto: Elvira Lisa

Tags: 2017eventiklimKesehatanperubahan iklimycta
Hilel Hodawya

Hilel Hodawya

Related Posts

Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
IMDES 2025 menggelar Student Exhibition di area Nusakara, Universitas Multimedia Nusantara, pada Kamis (15/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

IMDES 2025 Angkat Tema Keberlanjutan: Mahasiswa Tunjukkan Gagasan Inovatif

May 17, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Next Post
Siswa SMA Jadi Juara Lomba Vlog Televisionair

Siswa SMA Jadi Juara Lomba Vlog Televisionair

Comments 1

  1. Code of destiny says:
    2 months ago

    I’m really inspired together with your writing talents and also with the format to your weblog. Is this a paid subject or did you modify it your self? Anyway keep up the nice high quality writing, it’s uncommon to look a great weblog like this one nowadays!

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021