ULTIMAGZ.com — Beranjak dari maraknya aksi perundungan di dunia maya saat pandemi COVID-19, Visual Journalism Day 6.0 menggelar webinar bertajuk “Perundungan Maya Penuh Bahaya” pada Sabtu (30/11/2021) lalu.
Bersama dengan Student Support dan Keluarga Alumni (KAMI) Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Visual Journalism Day (VJD) mengajak masyarakat untuk mencegah dan menghentikan perundungan di dunia maya. Perundungan atau bullying memang dapat dilakukan dan ditemui di mana saja.
Psikolog Sheila Putri Fajrianti dari Student Support UMN mengatakan, hal yang membedakan perundungan secara langsung dengan perundungan siber hanyalah adanya medium atau perangkat yang menjadi perantara. Meskipun dilakukan di dunia maya, perundungan siber tetaplah sebuah aksi penindasan yang bertujuan untuk merugikan pihak lain.
Bentuk perundungan siber pun beragam, tidak hanya terbatas pada pesan yang menyerang dan menjatuhkan. Membagikan data pribadi dan informasi yang tidak benar mengenai orang lain serta membuat akun media sosial dengan identitas orang lain juga dapat dikategorikan sebagai perundungan siber.
Meski tidak terlihat secara langsung, perundungan siber tidak boleh dianggap remeh. Pasalnya, aksi penindasan di dunia maya ini tetap memberi dampak yang signifikan terhadap penyintasnya, baik dari segi fisik, sosial, maupun psikologis. Perundungan juga sangat mungkin menghambat perkembangan diri penyintas ke depannya.
“Yang tadinya baik-baik saja, ketika dapet bully dan itu terus-menerus, dia bisa jadi membenci diri sendiri. Benci diri sendiri, terus udah hilang semua kepercayaan dirinya, dan akhirnya takut. Takut untuk berkembang, takut untuk mengekspresikan diri. Akhirnya enggak berkembang, enggak bergaul, enggak bertumbuh sebagai seorang individu,” jelas Sheila.
Untuk menghindari perundungan siber, terdapat beberapa cara mudah yang dapat Ultimates dilakukan, seperti mengaktifkan mode privat, mengenali akun palsu, memblokir akun yang mengganggu, dan menggunakan empati sebelum mengunggah sebuah kiriman.
“Kalian enggak perlu harus jadi seorang psikolog atau ahli IT untuk mencegah cyberbullying. Siapa pun bisa melakukannya,” dorong Sheila.
VJD mengakhiri seminar dengan segmen self-relief, aksi menuliskan perasaan negatif yang terpendam dalam diri lalu merobek atau membuangnya. Setelahnya, peserta webinar diajak untuk mengingat hal-hal yang membuatnya bahagia dan bertahan hingga saat ini.
Selain webinar, VJD juga mengumumkan nama-nama pemenang lomba infografik yang mereka adakan. Berdasarkan rilis pers yang diterima, juara pertama dimenangkan oleh Aurel Faustine Murad dari UMN, diikuti oleh Eredita Carissa (UMN), dan Maya Indah Nurrohmah (Universitas Diponegoro).
Penulis: Thefanny
Editor: Charlenne Kayla Roeslie
Foto: ULTIMAGZ/ Androw Parama M