• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, June 1, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Penbes Teater KataK ke-70 Terinspirasi dari Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

by Josephine Arella
May 23, 2023
in Event
Reading Time: 2 mins read
Tokoh Zainuddin dan Hayati pada pentas besar Teater KataK di Gedung Kesenian Jakarta pada Jumat (19/05/23). (ULTIMAGZ/Margaretha Netha)

Tokoh Zainuddin dan Hayati pada pentas besar Teater KataK di Gedung Kesenian Jakarta pada Jumat (19/05/23). (ULTIMAGZ/Margaretha Netha)

0
SHARES
56
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Teater KataK baru saja menyelenggarakan pementasan besar (penbes) produksi ke-70 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) dengan tajuk “Zainuddin Risalah si Anak Pisang” yang terinspirasi dari kisah “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck”. Penbes tersebut dibuka untuk umum selama dua hari, yaitu pada Sabtu (20/05/23) dan Minggu (21/05/23). 

Namun, sebelumnya pada Jumat (19/05/23) telah diadakan pementasan eksklusif terlebih dahulu bagi para tamu undangan pada pukul 19.00 WIB. Adapun pementasan hari pertama yaitu Sabtu memiliki dua jadwal pementasan, yakni pada pukul 13.00 dan 19.30 WIB. Sementara itu, hari kedua hanya pada pukul 14.00 WIB. Masing-masing pementasan tersebut sukses menghibur lebih dari 230 penonton. 

Baca juga: Teater KataK Adakan Pra-Acara “Semenjana Melaboeh” Sebelum Pentas Besar

“238 (penonton) show satu, 237 show dua, 368 show tiga,” kata salah satu panitia penbes Teater KataK Jessica Amanda saat dihubungi secara daring oleh ULTIMAGZ pada Minggu (21/05/23). 

Pementasan tersebut bercerita tentang kisah Zainuddin yang adalah pemuda rantau. Dalam perantauannya itu, ia mengalami jatuh bangun kehidupan. Mulai dari ia yang terusir dari kampung halaman yakni tempat ia merantau, hingga kisah cintanya dengan sosok bernama Hayati yang tidak semudah dan seindah seperti ia bayangkan. Sampai pada akhirnya, ia harus berpisah oleh sang pujaan hati karena kapal yang ditumpangi Hayati tenggelam. 

Salah satu adegan saat Zainuddin sedih akibat kepergian Hayati. (ULTIMAGZ/Margaretha Netha)
Salah satu adegan saat Zainuddin sedih akibat kepergian Hayati. (ULTIMAGZ/Margaretha Netha)

Tantangan yang dihadapi Zainuddin berkaitan erat pula dengan adanya perbedaan adat istiadat. Berbagai pandangan sebelah mata ia terima di tengah perantauannya. Namun, dalam segala rintangan, Zainuddin terus berusaha untuk menggapai impiannya hingga ia berhasil. 

“Tokoh Zainuddin yang pantang menyerah menjadi inspirasi bagi kami untuk mengembangkan sikap tersebut kepada generasi muda di Indonesia untuk menjunjung kesetaraan derajat sosial,” jelas Jessica.

Adapun kisah ini terinspirasi dari kisah “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” karya Hamka pada 1938 yang juga pernah diangkat ke layar lebar. Melalui penbes Teater KataK, kisah Zainuddin ini dihiasi pula dengan alunan musik, nyanyian, dan tarian dari para pemainnya. 

“(Pementasan) bagus, pemainnya pada totalitas semua, latar panggungnya juga keren karena propertinya juga mendukung jadi panggung lebih hidup,” tutur Marcell Antony, salah satu penonton pada pementasan pertama di hari Sabtu ketika dihubungi secara daring oleh ULTIMAGZ pada Minggu (21/05/23). 

Tak hanya untuk memberikan berbagai amanat, melalui pementasan ini, segenap panitia juga berniat untuk memperlihatkan kinerja nyata dalam terwujudnya sebuah pementasan. 

Baca juga: Bawa Kisah “Juliet”, Teater KataK Kembali Gelar Pentas Tatap Muka

Untuk memeriahkan pementasan ini, para pemain dan panitia memupuk kesiapan selama kurang lebih delapan bulan lamanya. Adapun pementasan tersebut berlangsung kurang lebih selama empat jam dengan pembagiannya menjadi dua babak. Di tengah pergantian babak, diberi waktu istirahat (break) kurang lebih selama sepuluh menit. 

Sebelum penbes “Zainuddin Risalah si Anak Pisang”, Teater KataK yang adalah unit kegiatan mahasiswa (UKM) UMN di bidang seni ini, telah mengadakan pra-acara. Pra-acara tersebut berjudulkan “Semenjana Melaboeh” yang diadakan di Gedung D UMN pada Maret lalu. 

 

 

Penulis: Josephine Arella

Editor: Vellanda 

Foto: Margaretha Netha

Tags: dramagedung kesenian jakartakatakpenbespentas besarteater katakTenggelamnya Kapan Van der WijckukmumnVan der WijckZainuddin
Josephine Arella

Josephine Arella

Related Posts

UKM Voli UMN Gelar dan Umumkan Hasil Pertandingan “Final Match” (ULTIMAGZ)
Event

UKM Voli UMN Gelar dan Umumkan Hasil Pertandingan “Final Match”

June 1, 2023
Branding dan Marketing
Event

StarLearn Tunjukkan Pentingnya Branding dan Marketing Perusahaan

May 29, 2023
PlastiKos
Event

PlastiKos: Teknologi Cerdas untuk Kurangi Sampah Plastik

May 23, 2023
Next Post
PlastiKos

PlastiKos: Teknologi Cerdas untuk Kurangi Sampah Plastik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 + two =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021