SERPONG, ULTIMAGZ.com – Pernahkah Ultimates merasa terkejut saat membuka bungkus nasi padang di rumah, mendapatkan porsinya yang jauh lebih banyak dibanding saat makan di tempat? Fenomena ini menjadi pertanyaan di tengah masyarakat.
Melansir okezone.com, tradisi memberikan porsi besar untuk makanan yang dibungkus ternyata sudah ada sejak era kolonial Belanda. Pada masa itu, warung milik pribumi hanya melayani orang-orang Belanda untuk makan ditempat, sedangkan pekerja pribumi terpaksa membungkus makanan untuk dibawa pulang.
Baca Juga: Petai: Si Kecil Berbau Tajam dengan Segudang Manfaat Kesehatan
Sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama pribumi, penjaga warung pun memberikan porsi yang lebih banyak kepada mereka yang membungkus makanan. Namun, pemberian porsi besar kini bukan hanya soal solidaritas semata.
Saat ini, pemberian porsi yang lebih banyak sudah menjadi bentuk penghormatan kepada pelanggan. Dalam budaya Minangkabau, memberikan porsi yang melimpah dianggap selain salah satu cara untuk menunjukkan keramahan dan penghargaan kepada pembeli.
Melansir detikfood.com, semakin besar porsi yang diberikan, semakin besar rasa hormat yang ditunjukkan oleh pemilik warung kepada pelanggan. Bahkan, ada pula anggapan bahwa nasi padang yang dibungkus akan dimakan bersama keluarga sehingga porsi yang diberikan lebih besar daripada biasanya.
Selain itu, terdapat alasan praktis di balik kebiasaan ini. Para pemilik warung sering kali menganggap bahwa memberikan porsi yang lebih besar kepada pembeli yang membawa pulang makanan juga memberikan keuntungan bagi mereka.
Mengutip brillio.net, pemilik warung melihat ini sebagai cara untuk mengurangi pekerjaan mereka, karena pelanggan yang membungkus makanan tidak perlu mencuci piring setelah makan.
Melansir bbc.com, survei yang dilakukan oleh pihak BBC terhadap 100 responden di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat menyadari fenomena porsi nasi padang yang lebih banyak ketika dibungkus. Sebanyak 79 persen responden setuju bahwa nasi padang bungkus memberikan porsi yang lebih melimpah dibandingkan makan di tempat, 21 persen lainnya tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa tradisi ini sudah menjadi kebiasaan yang tidak asing lagi di Jabodetabek.
Fenomena nasi padang memberikan porsi yang banyak bukan terjadi secara kebetulan, melainkan bagian dari tradisi. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan keramahan dan penghargaan, tetapi juga mengandung nilai praktis dan emosional.
Baca Juga: Jangan Terjebak Suasana Melankolis! 5 Lagu ini Siap Hangatkan Hatimu di Musim Hujan
Melalui pemberian porsi yang melimpah, masyarakat Minangkabau berusaha melestarikan sejarah sekaligus menunjukkan rasa hormat kepada pelanggan, sambil mempertahankan makna budaya yang telah berlangsung turun-temurun.
Penulis : Victoria Nadine Gunawan
Editor : Cheryl Natalia
Foto : idntimes.com
Sumber : bbc.co, brillio.net, okezone.com, detikfood.co