SERPONG, ULTIMAGZ.com — Cinta tentang beda agama memang sudah biasa terjadi di kalangan masyarakat saat ini. Selain selalu menimbulkan banyak kesulitan dan rintangan dalam perjalanan pasangan yang menjalaninya, menghadapi perbedaan pun menjadi masalah utama dalam tipe hubungan ini. Namun, apa jadinya jika permasalahan cinta ini dibawa sampai ke akhirat?
Ada banyak perspektif soal ide cerita ini, termasuk “Akhirat: A Love Story“ yang dirilis pada 2 Desember 2021 lalu dan baru-baru ini mulai tayang di Netflix pada Rabu (02/02/22). Film yang diproduksi oleh Base Entertaiment dan Studio Antelope ini akan membawa setiap penonton pada cerita berbasis romansa fantasi yang disajikan tetap ringan tapi juga rumit.
Film berdurasi 112 menit ini menceritakan tentang Timur dan Mentari, sepasang kekasih yang merahasiakan hubungan mereka dari teman dan keluarga mereka. Meski mereka saling mencintai, keduanya memiliki latar belakang keluarga dan keyakinan yang berbeda, menimbulkan penolakan dari kedua orang tua mereka. Namun, Timur dan Mentari mengalami kecelakaan kemudian terbangun di akhirat, dimana perbedaan mereka terus mengikuti dan mengancam kehendak mereka untuk menemukan kebahagiaan yang kekal.
Selain menyajikan kisah yang cukup klise mengenai cinta yang terhalang perbedaan, sutradara Jason Iskandar membungkus film ini dengan lingkup kisah yang tidak terpikirkan. Ia mencoba membangun latar yang menggambarkan alam antara hidup dan mati.
Meski memiliki cerita klise dengan konsep fantasi yang menarik, film ini masih kurang memikat dalam segi produksinya. Hanya saja, sinematografi film termasuk standar dan terkesan biasa saja tanpa ciri khas yang menggugah. Terlihat juga beberapa desain properti juga kurang maksimal dalam menciptakan suasana fantasi yang seharusnya terasa berbeda dan lebih immersive dalam film tersebut. Ketika naskahnya sudah unik dan original, kita masih membutuhkan desain produksi yang benar-benar mau untuk mengeksekusi sebuah film dengan visual artistik dan berkualitas tinggi.
Meski naskahnya menarik untuk disimak, “Akhirat: A Love Story” jadi terasa lambat hanya karena tidak didukung oleh produksi yang menstimulasi setiap indra dari penontonnya. Beberapa adegan yang seharusnya monumental jadi tersaji dengan kurang menggugah.
Namun di sisi lain, soundtrack orisinal (OST) berjudul “Sayup Menjauh” karya Adikara Fardy memberi kesan hangat dan betah sepanjang nonton film yang mempunyai alur lambat ini. Tidak hanya itu, “Sayup Menjauh” juga menjadi salah satu hal yang paling berkesan dari film tersebut.
Saat ini tidak banyak OST dari film yang melekat di telinga penonton. Bagi Ultimates yang suka musik dengan alunan gitar akustik dan mempunyai tempo yang cukup lamban, lagu ini cocok untuk didengarkan.
Sepanjang film bahkan mendekati akhir, “Akhirat: A Love Story” punya alur yang cukup lambat. Namun, saat sudah masuk ke dalam ending-nya, pasti akan langsung membuat para penonton menyimak kembali ke filmnya dengan emosi yang begitu intens karena menyiratkan sebuah pandangan terhadap cinta tanpa syarat.
Baca juga: “A WORLD WITHOUT” Suguhkan Konsep Menarik, Tetapi Dinilai Rendah
Penulis: Carolyn Nathasa Dharmadhi
Editor: Maria Katarina
Foto: imdb.com