Serpong, ULTIMAGZ.com– Bagi sebagian orang, bernostalgia melalui dongeng-dongeng yang sering diceritakan oleh orang tua merupakan hal yang menenangkan dan menghangatkan hati. Hal ini pula yang terdapat pada film Jumbo, film animasi Indonesia yang sedang hangat pada pembuka 2025.
Jumbo telah tayang di bioskop seluruh Indonesia sejak 31 Maret 2025. Disutradarai oleh Ryan Adriandhy, film ini berhasil mencapai tujuh juta penonton sejak tanggal penayangannya per 29 April 2025, melansir kompas.com.
Baca juga: Disney Rilis Trailer Perdana Film Animasi Musikal “Wish”
Dengan mengangkat tema petualangan dan pertemanan, film Jumbo mengisahkan seorang anak lelaki yatim piatu, Don, yang menjadi tokoh utama di dalam cerita. Seiring bertumbuh, Don kerap kali diremehkan dan diejek oleh teman-temannya.
Untuk bangkit dari ejekan tersebut, Don bersikeras untuk membuktikan kemampuannya kepada teman-temannya. Ia mencoba untuk bergabung dalam sebuah pertunjukan bakat dan berencana melakukan sebuah sandiwara yang terinspirasi dari buku peninggalan orang tuanya. Dengan dukungan nenek dan kedua temannya, Mae dan Nurman, Don berencana untuk mewujudkan keinginannya.
Namun, masalah muncul ketika buku tersebut diambil oleh salah satu pembully Don. Don dan kedua temannya ingin mengambil bukunya kembali. Dalam perjalanan mereka, Don bertemu dengan Meri, seorang peri misterius yang sedang mencari orangtuanya. Don dan Meri pun sepakat untuk saling membantu. Namun, tentunya perjalanan mereka dalam memenuhi impian mereka tidak sepenuhnya mulus dan cerah.
Film Jumbo merupakan sebuah rekor baru untuk perfilman animasi di Indonesia. Melansir bbc.com, Jumbo berhasil menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia. Sutradara Ryan Adriandhy bekerja sama dengan lebih dari 400 animator Indonesia selama lima tahun untuk membuat film tersebut. Jumbo juga sudah ditayangkan di lebih dari 600 bioskop secara nasional, menjadikannya salah satu distribusi film animasi terluas dalam sejarah perfilman Indonesia, menurut nnc-frontend.netralnews.com.
Salah satu hal yang membuat Jumbo berbeda dari film animasi lainnya merupakan keputusannya untuk membawa topik-topik berat ke dalam animasi anak. Film ini membawa isu-isu seperti perundingan anak, rasa dendam, kehilangan, dan bahkan luka atau trauma masa lalu. Walaupun begitu, cerita dikemas agar tetap ramah anak, memberikan ruang bagi penonton untuk memahami kompleksitas kehidupan dengan cara yang sederhana.
Baca juga: Stand By Me: Film Klasik yang Mengajarkan Arti Persahabatan
Selain itu, humor yang disajikan juga khas dengan kultur Indonesia. Dari dialog hingga ekspresi karakter, semua terasa natural. Terdapat juga iringan musik dan lagu yang menambahkan kehangatan pada adegan-adegan penting.
Selama durasi 1 jam 42 menit, Jumbo menawarkan penonton lebih dari sekadar animasi. Film ini sangat menyentuh hati, membangkitkan kenangan masa kecil, dan mengajak penonton untuk merenungkan makna keluarga dan persahabatan. Apakah Ultimates tertarik menonton Jumbo?
Penulis: Belva Putri P.
Editor: Kezia Laurencia
Foto: kompas.com
Sumber: kompas.com, bbc.com, nnc-frontend.netralnews.com