• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, March 27, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Bukan Rupiah, Apa Mata Uang Pertama Indonesia?

by Thefanny
September 7, 2021
in Lainnya, Literatur
Reading Time: 2 mins read
wujud rupiah, uang kertas Indonesia

Sosok mata uang Indonesia yang dikenali masyarakat saat ini (Sumber: ekonomi.okezone.com).

0
SHARES
586
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com–Apakah Ultimates tahu bahwa mata uang Indonesia baru berumur 75 tahun di tahun ke-76 Indonesia merdeka? Tidak hanya berbeda satu tahun, sebutan Rupiah sebagai mata uang juga baru digunakan setelah tahun 1951. Lalu, apa yang terjadi dengan Rupiah di sela enam tahun setelah Indonesia merdeka?

Sebelum dikenal dengan sebutan Rupiah, mata uang Indonesia disahkan dengan nama Oeang Republik Indonesia (ORI) pada 30 Oktober 1946. Mata uang ini dikeluarkan untuk menggantikan empat mata uang yang beredar di pasar Indonesia saat itu, yaitu De Javasche Bank (DJB) dan tiga mata uang Jepang.

Proses percetakan ORI dimulai sejak Januari 1946 di Salemba, Jakarta. Sayangnya, proses ini terpaksa dihentikan dan dipindahkan karena kedudukan Belanda yang semakin kuat di Jakarta. Selain itu, pusat pemerintahan Indonesia juga berpindah ke Yogyakarta saat itu.

Pada malam sebelum pengesahan ORI, Wakil Presiden Mohammad Hatta memberikan pidato melalui Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta. Melansir Media Keuangan, masyarakat menyikapi ORI dengan antusias. Pedagang Indonesia lebih memilih dibayar dengan 50 Roepiah ORI dibandingkan 2 Gulden untuk sepotong ayam di Pasar Tanah Abang. 

Kendati demikian, peredaran ORI masih mengalami hambatan. Kala itu Belanda kembali mencetak dan mengedarkan Uang NICA. Warna merahnya yang dominan membuat Uang NICA disebut dengan “uang merah”, sedangkan ORI disebut dengan “uang putih”.

Di tengah persaingan “uang merah” dan “uang putih”, peredaran ORI ke berbagai daerah di Indonesia juga menjadi terhambat. Akhirnya, pemerintah daerah meminta izin untuk mencetak uangnya sendiri, uang ini akhirnya dinamai Oeang Republik Indonesia Daerah (ORIDA). Hingga akhir 1949, tercatat adanya 27 jenis ORIDA.

Ketika bentuk negara Indonesia berubah pada tahun 1950 menjadi Republik Indonesia Serikat, ORI dan uang NICA dinyatakan tak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Uang RIS dikeluarkan untuk menggantikan keduanya.

Belum lama beredar, uang RIS sudah dinyatakan tidak dapat berlaku lagi di Indonesia. Pasalnya, bentuk negara Indonesia kembali berubah menjadi negara kesatuan pada 17 Agustus 1950. Setahun kemudian, dikeluarkan Undang-Undang no. 20 tahun 1951 yang menyatakan mata uang Indonesia memiliki satuan Rupiah dengan singkatan Rp.

Untuk memudahkan Ultimates, ULTIMAGZ merangkum lini masa sejarah mata uang Indonesia. Selengkapnya, lihat infografik di bawah ini.

infografik sejarah rupiah

Infografik sejarah rupiah
Infografik lini masa sejarah mata uang Indonesia (ULTIMAGZ/ Thefanny).

 

 

Penulis: Thefanny

Editor: Charlenne Kayla Roeslie

Foto: ekonomi.okezone.com, ULTIMAGZ/Thefanny

Sumber: Kemenkeu.go.id, bi.go.id, Media Keuangan Vol. XV

Tags: 30 oktober 1946a.a. maramishari oeangIndonesiamata uang indonesiaOeang Republik IndonesiaORIORIDARupiahsejarah rupiahsejarah uangUanguang jepanguang merahuang nica
Thefanny

Thefanny

Related Posts

Sampul “A Good Girl’s Guide to Murder” karya Holly Jackson yang mengisahkan seorang remaja mencoba mengungkit kasus pembunuhan. (Foto: beffshuff.com)
Literatur

“A Good Girl’s Guide to Murder”, Seorang Remaja Ungkit Kebenaran Kasus Pembunuhan

March 14, 2023
Ilustrasi Kegiatan di Kampus (Foto: bikincv.com)
Lainnya

Apa Alasan Minimnya Keinginan Mahasiswa Ikuti Kegiatan Kampus?

February 26, 2023
Sampul novel "Sesuk" karya Tere Liye. (Foto: Kompasiana.com)
Literatur

Novel “Sesuk”: Wajah Baru Dalam Karya Tere Liye

February 17, 2023
Next Post
Novel "The Star and I" karya Ilana Tan

Belajar Berdamai Dengan Masa Lalu Bersama “The Star and I”

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 + 18 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021