• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, December 14, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan

Di Balik Terkenalnya Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro Karya Raden Saleh

Jesslyn Gunawan Wijaya by Jesslyn Gunawan Wijaya
December 11, 2025
in Hiburan
Reading Time: 3 mins read
Potret lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro. (kompas.com)

Potret lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro. (kompas.com)

0
SHARES
13
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com — Indonesia tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga karya dan seninya yang ikut bercerita, salah satunya lewat lukisan. Beberapa dari Ultimates mungkin pernah mendengar atau bahkan sudah tidak asing lagi dengan nama lukisan legendaris Penangkapan Pangeran Diponegoro. 

Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro merupakan salah satu karya seni lukis Raden Saleh Syarif Bustaman atau Raden Saleh. Lukisan tersebut mengisahkan tentang peristiwa nyata penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda pada 1830. 

Baca juga: Mengulik Alasan di Balik Keterkenalan Lukisan Mona Lisa

Pangeran Diponegoro merupakan sosok pahlawan nasional yang memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa. Perang melawan Belanda ini terjadi dari 1825 sampai 1830.

Penyebab perang tersebut berawal dari Belanda yang mengikut campuri urusan istana serta memberlakukan pajak tinggi sehingga menyengsarakan rakyat, dilansir dari detik.com. Puncaknya terjadi ketika Belanda memasang patok di daerah sekitar tanah leluhur Pangeran Diponegoro atas perintah Residen Smissaert. 

Dari situ, perang mulai pecah dan dimulai pada 21 Juli 1825. Pangeran Diponegoro menggunakan strategi perang gerilya yang dilakukan secara diam-diam dan perang atrisi atau penjamuan. Saat itu, perlawanan oleh Pangeran Diponegoro telah meluas dan mampu menggerakkan hampir seluruh Jawa. 

Pada 1827, Belanda menggunakan sistem benteng dalam melawan Pangeran Diponegoro untuk mempersempit gerak. Disusul di 1830, Jenderal De Kock berhasil menghimpit Pangeran Diponegoro serta pasukannya di Magelang yang menyebabkan Pangeran Diponegoro bersedia menyerahkan diri dan akhirnya ditangkap, dengan syarat Belanda harus melepaskan sisa pengikutnya. 

Mengutip kompas.com, pelukis asal Belanda, Nicolaas Pieneman, sudah terlebih dahulu melukis mengenai peristiwa ini pada 1835 dengan sudut pandang yang berbeda. Ia melukis Pangeran Diponegoro yang berdiri di bawah Jenderal De Kock dengan kaki terbuka seolah berpasrah. 

Terdapat juga bendera Belanda yang menandakan kemenangan Belanda atas perlawanan Pangeran Diponegoro. Lukisan tersebut kemudian diberi nama De onderwerping van Diepo Negoro aan luitenant-generaal Hendrik Merkus Baron de Kock, 28 maart 1830, waarmee de Java-oorlog (1825-30) werd beëindigd atau Penyerahan Diponegoro ke Letnan Jenderal Hendrik Merkus Baron de Kock, 28 Maret 1830, mengakhiri Perang Jawa (1825-1830), dilansir kembali dari kompas.com. 

Oleh Raden Saleh, lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro mulai disketsa pada 1856 dan selesai satu tahun setelahnya, yakni 1857. Kepala Pangeran Diponegoro dilukiskan menengadah ke atas dengan Jenderal De Kock di sampingnya. 

Baca juga: “Mencuri Raden Saleh”, Kisahkan Rencana Kriminal Sekelompok Anak Muda

Di bawah Pangeran Diponegoro, terdapat pengikutnya yang sedang menangis tanpa bendera Belanda. Maka dari itu, lukisan ini diberi nama Penangkapan Pangeran Diponegoro, bukan Penyerahan Pangeran Diponegoro. 

Saat ini, lukisan asli Penangkapan Pangeran Diponegoro disimpan di Istana Kepresidenan. Lukisan tersebut disimpan dan tidak dapat diakses oleh masyarakat umum.

 

 

Penulis: Jesslyn Gunawan Wijaya

Editor: Jessica Kannitha

Foto: kompas.com

Sumber: detik.com, kompas.com

Tags: 2025JawalukisanLukisan Penangkapan Pangeran DiponegoroPangeran DiponegoroPenangkapan Pangeran DiponegoroPerang DiponegoroPerang JawaRaden SalehSejarah
Jesslyn Gunawan Wijaya

Jesslyn Gunawan Wijaya

Related Posts

fps
Hiburan

Fenomena Gim FPS: Apa yang Membuatnya Lebih Menarik

December 12, 2025
Pengumuman kolaborasi Undertale dan Square Enix yang diunggah di akun X resmi @SquareEnix. (X/@SquareEnix)
Hiburan

Undertale Rayakan Ulang Tahun ke-10 dengan Square Enix

December 11, 2025
Duo Pomplamoose penulis album En Francais, Jack Conte (kiri) dan Nataly Dawn (kanan) di dalam studio rekaman. (francemusic.com)
Musik

Dari En Francais ke Photogenique: Kenali Bossa-Pop Prancis Lewat Pomplamoose

December 10, 2025
Next Post
Pengumuman kolaborasi Undertale dan Square Enix yang diunggah di akun X resmi @SquareEnix. (X/@SquareEnix)

Undertale Rayakan Ulang Tahun ke-10 dengan Square Enix

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty − 14 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021