SERPONG, ULTIMAGZ.com – Fenomena alam bulan biru atau Blue Moon kerap kali ditunggu kehadirannya setiap dua setengah tahun sekali. Selain itu, fenomena ini juga dikenal sebagai Super Blue Moon atau Supermoon. Akan tetapi, tahukah Ultimates bahwa fenomena alam tersebut sebetulnya tidak selalu memancarkan warna biru. Mengapa demikian?
Blue Moon sebenarnya hanya sebuah penamaan Bulan purnama. Hal ini seperti contohnya penamaan Bulan purnama pada Januari, yaitu Wolf Moon yang dilansir dari space.com. Bulan membutuhkan 29,5 hari untuk menyelesaikan satu kali siklus. Hal ini berarti Bulan membutuhkan 354 hari atau satu tahun kurang untuk menyelesaikan 12 siklus. Akan tetapi, setiap dua sampai tiga tahun sekali, siklus Bulan purnama ke-13 akan memancar, saat itulah disebutnya fenomena Blue Moon.
Baca juga: “Midnight Sun”, Matahari yang Bersinar di Malam Hari
Oleh karena itu, pada kalender bulan-bulan tertentu dalam satu bulan terjadi dua kali Bulan purnama. Di tahun ini, tepatnya Agustus 2023 sudah terjadi fenomena Bulan purnama di awal bulan dan Bulan purnama Blue Moon di akhir bulan.
Namun, Apakah Blue Moon Benar Berwarna Biru?
Melansir dari cnbcindonesia.com, warna Blue Moon sebenarnya sama saja seperti warna Bulan seperti biasanya. Akan tetapi, mungkin saja warna Bulan akan terlihat lebih jingga atau bahkan merah. Selain itu, Bulan saat Blue Moon juga akan terlihat lebih besar dan terang dari biasanya sebab posisi Bulan dekat dengan Bumi.
Bulan saat fenomena ini akan terlihat benar berwarna biru, tetapi sangat langka terjadi. Melansir tirto.id, salah satu hal yang menjadi faktor Blue Moon dapat terlihat biru yaitu partikel debu yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi.
Baca juga: Apakah Ada Planet Selain Bumi yang Layak Huni?
Mengutip The National Aeronautics and Space Administration (NASA), letusan tersebut pernah terjadi di Indonesia pada 1883 yaitu saat Gunung Krakatau meletus dan menyebarkan abu setinggi 80 kilometer. Hal inilah yang mampu membuat Bulan berwarna biru kehijau-hijauan di beberapa daerah di Indonesia pada saat fenomena ini terjadi.
Ultimates pun dapat menyaksikan fenomena Bulan purnama langka ini pada 30-31 Agustus 2023 pada malam hari.
Penulis: Aqeela Ara
Editor: Josephine Arella
Sumber: space.com, tirto.id, cnbcindonesia.com, detik.com
Foto: space.com