SERPONG, ULTIMAGZ.com – Semasa sekolah, Ultimates mungkin sudah tidak asing lagi dengan spesies tumbuhan ini, bunga bangkai. Bunga yang dikenal memiliki aroma yang tidak sedap dan telah menjadi flora endemik unik yang langka. Namun, siapa sangka, dibalik bau tersebut ternyata bunga bangkai bisa dimakan.
Melansir dari bbc.com, riset menemukan bahwa bunga ini memang memproduksi bau yang menyengat sehingga akan sulit untuk mengonsumsi bunga ini. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat bagian lain yang bisa dikonsumsi seperti umbinya.
Baca juga: Melati: Bunga dari Himalaya Asia yang Menetap sebagai Puspa Bangsa
Salah satu peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yuzammi, merupakan salah satu pengamat yang meriset bunga bangkai dan Rafflesia. Ia menjelaskan bahwa tidak semua bunga bangkai bisa dimakan. Tumbuhan ini memiliki dua kultivar (kelompok), suweg dan A. paeoniifolius. Umbi yang bisa dikonsumsi berasal dari kelompok suweg dengan ciri batangnya yang tidak begitu kasar. Sebaliknya, bunga yang tidak bisa dikonsumsi adalah A. paeoniifolius dengan ciri yang berlawanan yakni batangnya sangat kasar.
Mengejutkannya, ternyata bunga ini dahulu pernah dikonsumsi pada masa penjajahan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur, bahkan hingga saat ini. Terdapat kisah tersembunyi bahwa perempuan kelahiran 1963 mengonsumsi umbi dari bunga bangkai untuk mencegah penyakit liver dan sakit kuning (hepatitis), dilansir dari nationalgeographic.grid.id dan mongabay.co.id.
“Masyarakat Jawa tengah dan Jawa Timur pun masih mengonsumsi sampai saat ini,” ucap Mustaid Siregar, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Pernyataan itu akhirnya melahirkan pertanyaan baru, bagaimana warga mengonsumsi bunga bangkai ini?
Melansir dari mongabay.co.id, bunga ini dikonsumsi dengan cara mengambil umbinya, kemudian dibersihkan. Setelah dibersihkan, mereka memotong bagian tersebut dan rendamkan dalam air dan garam secukupnya. Setelah direndam, umbi tersebut direbus dan siap dikonsumsi.
Baca juga: Flora Endemik Indonesia yang Berada di Garis Kepunahan
“Kalau dikukus rasanya enak, agak kenyal-kenyal.” ujar Sariatun, salah satu penduduk yang bertempat di Desa Sukobendu, Kecamatan Mantub, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dan umum mengonsumsi umbi bunga bangkai.
Bagaimana dengan pendapat Ultimates? Bunga yang dikenal memiliki aroma tidak sedap ini ternyata menyimpan sejarah khusus di Indonesia. Apakah Ultimates turut tertarik mengonsumsi umbi dari bunga bangkai ini?
Penulis: Victoria Nadine Gunawan
Editor: Kezia Laurencia
Foto: detik.com
Sumber: bbc.com, nationalgeographic.id, mongabay.id