SERPONG, ULTIMAGZ.com – Tradisi ini mungkin dianggap menyeramkan oleh sebagian orang. Akan tetapi, bagi suku Tana Toraja tradisi ini bersifat sakral dan membawa keberkahan untuk keluarga.
Di Tana Toraja, terdapat tradisi menjemur dan mengganti pakaian mayat yang sudah dikubur puluhan hingga ratusan tahun lalu. Hal ini merupakan tradisi sakral yang dilakukan hampir oleh seluruh keluarga di Tana Toraja.
Tradisi ritual ini bermula konon dari kisah seorang pemburu asal Toraja, Pong Rumase, yang meninggal di dalam hutan saat melakukan suatu perjalanan. Kemudian, pemuda asal Baruppu menemukan jasad Pong Rumase di tengah hutan saat ingin mengadu ayam.
Setelah itu, pemuda tersebut memakaikan pakaiannya sendiri kepada Pong Rumase dan membawanya ke tempat yang lebih layak, dilansir dari detik.com. Setelah kejadian tersebut, pemuda itu mendapatkan keberkahan dan keberuntungan semasa hidupnya.
Ma’nene dilakukan setelah masa panen karena ada kepercayaan apabila dilakukan sebelum panen akan membawa kesialan bagi ladang dan hal panen mereka. Tradisi ini dilakukan setahun sekali, tetapi karena memakan banyak biaya, dilakukan menjadi tiga tahun sekali dan dilakukan secara serentak dengan warga desa lainnya.
Sebelum ritual dilakukan, ketua adat memimpin doa guna meminta keberkahan dari leluhur guna masa panen berjalan dengan baik. Jenazah leluhur disimpan di dalam peti yang dinaungi patane, rumah kecil khusus penyimpanan peti. Kemudian, prosesi pengambilan jenazah dari peti yang telah diawetkan dan membersihkannya dengan kuas. Setelah dibersihkan, jenazah dijemur atau dikeringkan dan diganti pakaiannya. Jenazah leluhur ini sebelumnya telah diberi pakaian dan disandingkan dengan barang favorit mereka.
Tradisi ini dipercaya untuk membangun kedekatan antara nenek moyang dan generasi sekarang. Selain itu, dianggap untuk membawa kemakmuran dan keberkahan untuk keluarga serta desa. Biasanya, tradisi ini dilakukan sekitar tiga hari sampai satu pekan karena membutuhkan waktu untuk prosesi ritual.
Saat ritual ini dilakukan biasanya banyak dari bukan suku Tana Toraja mengikuti ritual ini untuk sekadar penasaran, melihat, atau meliput tradisi ini. Apakah Ultimates tertarik melihat tradisi ritual ini secara langsung?
Penulis: Aqeela Ara
Editor: Michael Ludovico
Sumber: indonesiakaya.com, regional.kompas.com, detik.com, travel.okezone.com, katadata.co.id
Foto: 1001 Indonesia