SERPONG, ULTIMAGZ.com – NASA resmi memilih SpaceX milik Elon Musk untuk menerima dana sebesar US$ 2,9 miliar (421 triliun rupiah) demi membangun pesawat pendarat bulan (lunar lander). Hal ini dilakukan sebagai bagian dari misi Artemis untuk mengirim manusia ke Bulan pada tahun 2024.
Pesawat pendarat milik SpaceX yang dibuat di Boca Chica, Texas, diharapkan mampu membawa awak astronot dan 100 ton kargo. Mereka sendiri telah berhasil mendaratkan roket Starship di landasan buatan dalam uji coba 3 Maret lalu meskipun meledak segera setelahnya. Upaya pendaratan lainnya pada 30 Maret berakhir dengan kebakaran.
“Sistem pendaratan manusia akan memungkinkan kita untuk dapat mengakses berbagai bagian permukaan bulan. Ini juga memungkinkan kami untuk menjelajahi teknologi dan kemampuan-kemampuan baru yang akan membantu kami mencari teknologi baru yang dapat membantu kami mendarat di Mars atau planet lain di luar sana,” ujar Administrator Asosiasi untuk Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia NASA Kathy Lauders dalam video pengumuman yang tayang di kanal YouTube NASA, Sabtu (17/04/21).
NASA has selected Starship to land the first astronauts on the lunar surface since the Apollo program! We are humbled to help @NASAArtemis usher in a new era of human space exploration → https://t.co/Qcuop33Ryz pic.twitter.com/GN9Tcfqlfp
— SpaceX (@SpaceX) April 16, 2021
Empat astronot akan diluncurkan dari Sistem Peluncuran Antariksa NASA menggunakan pesawat ruang angkasa Orion. Dari sana, dua orang akan ditransfer ke lunar lander SpaceX untuk mendarat di bulan. Mereka akan menghabiskan waktu sekitar satu minggu menjelajahi permukaan bulan sebelum kembali ke Orion.
Kontrak SpaceX dengan NASA sendiri meliputi penerbangan tanpa awak dan satu pendaratan awak. NASA mengatakan akan kembali berbicara kepada publik mengenai program lanjutannya pada pekan depan. Namun, yang pasti, pada November mendatang mereka akan memperkenalkan 18 astronot yang menjadi bagian dari misi Artemis.
Sebelumnya, NASA menyatakan akan memberikan kontrak tersebut kepada dua perusahaan. Namun, karena masalah pendanaan, akhirnya mereka hanya memilih satu agensi saja untuk mengerjakan proyeknya.
Pemilihan SpaceX ini mendepak perusahaan jasa penerbangan luar angkasa sub-orbital Blue Origin milik Amazon Jeff Bezos dan perusahaan kontraktor pertahanan swasta Dynetics.
“Ada pekerjaan penting untuk kami ke depan, hanya saja tidak pada tingkat pendanaan yang kami harapkan. Dengan hanya satu mitra, jumlah orang yang mengerjakan program juga akan berkurang. Agensi memilih untuk memberikan penghargaan hanya kepada satu mitra agar program dapat berjalan dengan cepat,” tulis Manajer Program Seleksi Pendarat Manusia NASA Lisa Watson Morgan dalam sebuah surel, dikutip dari The Verge.
Penulis: Jairel Danet Polii
Editor: Charlenne Kayla Roeslie
Foto: SpaceX
Sumber: theverge.com, NASA, SpaceX