• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, August 14, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Whale 52: Paus Paling Kesepian di Dunia yang Masih Menjadi Misteri

Clarisa Renata by Clarisa Renata
April 22, 2025
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Ilustrasi Whale 52. (Unsplash/Todd Cravens)

Ilustrasi Whale 52. (Unsplash/Todd Cravens)

0
SHARES
101
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Seekor paus yang dikenal sebagai Whale 52 atau Paus 52 Hertz ditemukan pada 1989. Makhluk ini disebut sebagai “paus paling kesepian di dunia” dan berhasil menarik perhatian ilmuwan serta masyarakat karena keunikan frekuensi suaranya.

Mengutip kompas.com, berbeda dengan paus biru dan paus sirip yang berkomunikasi di frekuensi sekitar 15–30 Hertz, Whale 52 “bernyanyi” di frekuensi 52 Hertz. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa paus lain mungkin tidak bisa mendengar atau memahami panggilannya. Hal ini yang membuatnya seperti hidup sendiri di lautan luas dengan perasaan kesepian.

Baca Juga: Perairan Indonesia Menjadi Ancaman untuk Mamalia Laut

Suara paus ini pertama kali terdeteksi oleh Angkatan Laut AS melalui sistem hidrofon bawah air yang awalnya dirancang untuk melacak kapal selam selama era Perang Dingin. Namun, suara unik tersebut baru diidentifikasi sebagai suara paus oleh William Watkins, seorang ahli bioakustik dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), dilansir dari scientificamerican.com.

Misteri Keberadaan Whale 52

Mengutip daaitv.co.id, Whale 52 masih menjadi misteri karena keberadaannya yang sebenarnya belum pernah ditemukan. Kehadirannya hanya dapat dirasakan melalui sebuah frekuensi. Berbagai usaha telah dilakukan oleh para peneliti untuk melihat secara langsung keberadaan dari paus ini. Pada 2015, mereka memasang mesin yang dapat memberi dan menerima frekuensi sebesar 52 Hertz di Samudra Pasifik.

Mesin tersebut sempat menangkap sinyal dari Whale 52, tetapi keberadaannya tetap tidak terlihat secara fisik. Mengutip mongabay.co.id, terdapat hal menarik beberapa tahun ini mengenai panggilan dari paus tersebut, yaitu menurunnya frekuensi dari 52Hz menjadi 49Hz. Perubahan ini menambah lapisan misteri kisah Whale 52 dan menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang biologis dan perilakunya.

Baca Juga: 5 Peristiwa Kepunahan Massal yang Pernah Dialami Bumi

Perkembangan Terbaru

Kisahnya yang misterius telah menarik perhatian banyak orang, termasuk para ilmuwan, seniman, dan pembuat film. Buktinya, sebuah film dokumenter berjudul The Loneliest Whale: The Search for 52 telah dirilis pada 2021. 

Disutradarai oleh Joshua Zeman, film ini mengisahkan perjalanan para peneliti dalam mencari keberadaan paus ini. Hingga kini, Whale 52 tetap menjadi simbol kesendirian dan misteri alam yang belum terpecahkan.

 

Penulis: Clarisa Renata

Editor: Jessica Kannitha

Foto: Unsplash/Todd Cravens

Sumber: kompas.com, scientificamerican.com, daaitv.co.id, mongabay.co.id

Tags: 52 Hertzfrekuensikesepianpauspaus kesepianwhale 52
Clarisa Renata

Clarisa Renata

Related Posts

Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). (kompas.com)
Iptek

Kelamnya Sejarah Revolusi Indonesia: Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

May 9, 2025
Ilustrasi sorgum. (Pixabay/Bishnu Sarangi)
Iptek

Sorgum: Harapan Pangan Nasional di Tengah Krisis Iklim

May 7, 2025
Pameran model dan kerangka burung dodo di Museum of Natural History. (oumnh.ox.ac.uk)
Iptek

Jejak Terakhir Burung Dodo: Kisah dari Spesies yang Punah

April 29, 2025
Next Post
Atlet profesional terakhir Amerika dalam Jai Alai, Leon Shepherd. (shsnorsenews.org)

Jai Alai: Olahraga dengan Lemparan Bola Tercepat yang Hampir Punah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 − six =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021