• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, May 14, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Jai Alai: Olahraga dengan Lemparan Bola Tercepat yang Hampir Punah

by Celine Valleri
April 23, 2025
in Iptek, Olahraga
Reading Time: 3 mins read
Atlet profesional terakhir Amerika dalam Jai Alai, Leon Shepherd. (shsnorsenews.org)

Atlet profesional terakhir Amerika dalam Jai Alai, Leon Shepherd. (shsnorsenews.org)

0
SHARES
26
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Pemanfaatan bola dalam dunia olahraga adalah salah satu hal yang paling umum. Namun, tahukah Ultimates bahwa ada olahraga yang dikenal memiliki kecepatan lemparan bola tercepat? Permainan bola tersebut adalah jai alai. 

Jai alai merupakan permainan bola yang berasal dari Basque di pegunungan Pyrenees, Spanyol. Sayangnya, olahraga ini sudah jarang ditemukan dan hampir mencapai kepunahan. Melansir britannica.com, jai alai dimainkan di lapangan berdinding tiga dengan menggunakan bola karet keras. Guinness World Records mencatat kecepatan bola jai alai dapat mencapai 302 km/jam. Bola ini memiliki ukuran serupa dengan bola bisbol dan bersifat lebih keras dari bola golf. 

Baca juga: Silent Walking, Olahraga Tanpa Distraksi Nan Bermanfaat bagi Tubuh 

Salah satu ciri khas dari permainan ini adalah alat penangkap dan pelempar bola. Pemain akan mengikatkan sebuah sekop anyaman melengkung bernama cesta pada salah satu lengan. Bola yang tertangkap harus dilemparkan dalam satu gerakan tanpa membiarkan bola jatuh ke lantai. Untuk menghasilkan kecepatan yang tinggi, pemain akan memutar tubuhnya saat melemparkan bola.

Muncul sekitar 300 tahun lalu, permainan ini awalnya memiliki nama pelota vasca yang berarti permainan bola dari Basque. Permainan ini masuk ke Kuba pada 1898, dilansir dari guinnessworldrecords.com. Kepopuleran jai alai di Kuba menjadi permulaan untuk permainan ini meluas ke Amerika Latin dan Amerika Serikat (AS). Melansir iberdrola.com, permainan ini pertama kali dimainkan secara profesional di San Francisco, California pada 1901. Tak lama setelahnya, pada 1904, lapangan jai alai pertama di AS didirikan di St. Louis, Missouri. 

Permainan olahraga bola ini mulai mencapai ketenaran tertingginya di AS pada 1970-an. Sayangnya, ketenaran jai alai tidak berasal dari keseruan permainan, tetapi dari taruhan yang berlangsung. Pada saat itu, pemerintah AS melegalkan taruhan atau perjudian di permainan jai alai. Maka dari itu, masyarakat lebih memilih untuk datang dan memasang taruhan daripada menonton pertandingan. Melansir connecticuthistory.org, keuntungan yang didapat dalam kurun waktu setahun dapat mencapai 70 juta dolar AS. 

Meskipun keuntungan yang didapat berjumlah besar, taruhan yang dilakukan menciptakan kondisi tidak sehat dalam permainan. Hal ini dikarenakan penonton tidak paham dengan pertandingan dan hanya berfokus pada taruhan. Para pemain juga tidak dihargai dan banyak menerima hinaan atau cemooh apabila mereka kalah.

Baca juga: Olahraga Tarung Derajat: Seni Bela Diri Asli Jawa Barat Bersejarah Unik 

Popularitas jai alai mulai menurun pada akhir tahun 70-an. Pada 1977, terjadi penangkapan anggota jaringan perjudian “Miami Syndicate” atas tuduhan korupsi dan manipulasi pertandingan. Pada 1981, pemilik perusahaan induk World Jai Alai, Roger Wheeler, dibunuh mafia usia mengetahui kegelapan yang terjadi di bisnisnya, dilansir dari voicesofoklahoma.com. Selain itu, pemogokan pemain dan legalnya perjudian kasino juga membuat banyak masyarakat berpaling dari jai alai. 

Saat ini, keberadaan jai alai tidak sepopuler olahraga bola lainnya bahkan hampir mencapai kepunahan. Namun, banyak pemain dan penggemar yang masih berusaha untuk menyelamatkan olahraga ini. Melansir apnews.com, terdapat beberapa kasino dan klub olahraga yang masih berusaha menghidupkan olahraga ini. 

 

 

Penulis: Celine Valleri

Editor: Jessie Valencia

Foto: shsnorsenews.org

Sumber: guinnessworldrecords.com, britannica.com, iberdrola.com, connecticuthistory.org, palmbeachpost.com, apnews.com

 

Tags: Amerika SerikatbasqueBolacastajai alaiolahragapunahSpanyol
Celine Valleri

Celine Valleri

Related Posts

Lewis Hamilton memenangkan gelar juara dunia keduanya pada 2014. (independent.co.uk)
Hiburan

Mengenal Lewis Hamilton, Sang Pembalap F1 Legendaris

May 14, 2025
Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). (kompas.com)
Iptek

Kelamnya Sejarah Revolusi Indonesia: Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

May 9, 2025
Ilustrasi sorgum. (Pixabay/Bishnu Sarangi)
Iptek

Sorgum: Harapan Pangan Nasional di Tengah Krisis Iklim

May 7, 2025
Next Post
Oscar Piastri, Max Verstappen, dan Charles Leclerc berdiri di atas podium pada balapan F1 Grand Prix Saudi Arabia. (autosport.com)

Oscar Piastri Berhasil Mendominasi Grand Prix Saudi Arabia

Comments 3

  1. Arnavutköy su kaçağı tespiti says:
    3 weeks ago

    Arnavutköy su kaçağı tespiti Sorunsuz İletişim: Telefonla tüm süreci kolayca koordine ettik. http://ruffeodrive.com/?p=34460

  2. Randycoodo says:
    3 weeks ago

    warface купить

  3. Leonardmam says:
    3 weeks ago

    360-rooms.com

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021