SERPONG, ULTIMAGZ.com – Mie Bangladesh telah menjadi salah satu makanan yang banyak diminati para pecinta kuliner Indonesia. Dimasak dengan bumbu yang khas, mie Bangladesh memiliki cita rasa dan aroma yang unik, berbeda dengan olahan mie biasa. Akan tetapi, sajian ini ternyata bukan berasal dari negara Bangladesh. Lantas, dari mana hidangan ini berasal?
Menggunakan mie instan sebagai bahan dasar, mie Bangladesh dimasak dengan campuran rempah-rempah tambahan. Kemudian, mie tersebut disajikan dengan kuah yang kental atau ‘nyemek’ dan ditaburkan bawang goreng.
Hidangan dengan cita rasa gurih dan pedas ini biasanya dilengkapi dengan telur rebus setengah matang yang membuat tekstur mie tersebut semakin creamy. Tak hanya itu, beberapa pelengkap lain juga dapat ditambahkan ke dalam hidangan ini. Mulai dari sayur kol, sawi hijau, daging kornet, hingga daging ayam.
Baca juga: Rijsttafel, Jejak Belanda dalam Kuliner Nusantara
Terlepas dari namanya, mie Bangladesh ternyata berasal dari Indonesia. Melansir rri.co.id, mie tersebut berasal dari warung mie yang berada di Lhokseumawe, Aceh, Sumatera Utara. Pemilik warung tersebut bernama Abdullah Arsyad, seorang warga dari Kampung Delima, Sigli. Ia kerap dipanggil Bang Lah Delima Sigli, yang kemudian disingkat menjadi “Banglades”.
Popularitas mie ini bermula dari salah satu warung kopi (warkop) di Kota Medan yang bernama Warkop Senyum Ketawa, dilansir dari tempo.co. Warung ini juga dikenal dengan nama Agam Senyum. Terletak di Jalan H. Misbah No.14, Warkop Agam menjadi salah satu warung mie yang cukup terkenal di kota Medan.
Kepopuleran hidangan ini perlahan semakin meningkat karena sering dibicarakan di media sosial. Kemunculan tempat makan Warkop Agam di kota-kota besar Indonesia pun turut menjadikan mie Bangladesh semakin mudah dinikmati siapapun.
Baca juga: Kuliner Unik Ketoprak Indomie di BSD yang Wajib Dicoba!
Di Gading Serpong, dapat ditemukan banyak Warkop Agam yang menyajikan mie Bangladesh. Dengan kisaran harga mulai dari Rp15.000 hingga Rp30.000, Warkop Agam banyak digemari berbagai kalangan usia. Selain menjual mie Bangladesh, tempat makan ini juga menjual cemilan lainnya seperti roti cane hingga pisang bakar.
Beroperasi selama 24 jam, mie Bangladesh menjadi salah satu santapan yang enak untuk dinikmati kapanpun. Bagaimana dengan Ultimates? Apakah Ultimates pernah mencoba mie Bangladesh?
Penulis: Celine Valleri
Editor: Jessica Kannitha
Foto: aslimasako.com
Sumber: tempo.co, antaranews.com, food.detik.com