SERPONG, ULTIMAGZ.com – Asian Development Bank (ADB) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) melaporkan bahwa representasi perempuan berpolitik di Indonesia lebih kuat daripada negara Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) lainnya, kecuali Filipina. Hal tersebut disampaikan melalui laporan tahunan Government at a Glance Southeast Asia 2019.
“Perempuan-perempuan Indonesia direpresentasikan lebih baik dalam posisi kepemimpinan politik daripada negara-negara ASEAN lainnya. Meskipun demikian, jarak menuju kesetaraan masih cukup jauh,” tulis ADB Indonesia dalam laporan yang dirilis pada Selasa (10/09/19).
Secara rata-rata, perempuan negara-negara ASEAN menduduki 20% kursi parlemen pada tahun 2018, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2008. Secara keseluruhan, jumlah partisipasi perempuan negara-negara ASEAN meningkat secara positif. Selama 10 tahun tersebut, Filipina dan Indonesia menunjukkan yang dinilai cukup signifikan jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Sebaliknya, Singapura dan Thailand menunjukkan jumlah partisipasi perempuan yang menurun selama 2008-2018.
Hanya Indonesia dan Filipina yang mempunyai menteri perempuan dengan jumlah mencapai 28% dari keseluruhan jumlah menteri. Artinya, Indonesia dan Filipina mempunyai kemiripan dengan jumlah menteri perempuan di Selandia Baru dan Australia. Angka ini lebih tinggi daripada sebagian besar negara-negara Asia lainnya, seperti Jepang (16%) dan Korea (8%).
Namun, ADB dan OECD berpendapat bahwa beberapa peningkatan tersebut terjadi hanya untuk memastikan bahwa jumlah anggota perempuan partai politik memenuhi kuota minimal di kursi parlemen dan tidak memiliki fungsi yang lain. Selain Indonesia, diketahui Vietnam, Thailand, dan Korea juga mempunyai kuota partai legislatif.
Walaupun negara-negara ASEAN telah mengadopsi United Nation’s Sustainble Development Goals untuk memberikan ruang partisipasi dan kesempatan kepada perempuan dalam membuat kebijakan publik, ADB dan OECD menilai bahwa representasi perempuan di negara-negara ASEAN hampir tidak meningkat selama 10 tahun terakhir. Perempuan masih kurang direpresentasikan, hanya memenuhi satu dari 10 posisi menteri dan satu dari lima kursi parlemen dalam rata-rata.
“Meningkatkan partisipasi perempuan secara keseluruhan dalam kepemimpinan politik memerlukan serangkaian pemikiran komprehensif yang meruntuhkan sikap patriarki dan norma-norma budaya mengenai kepemimpinan perempuan. Begitu juga dengan institusi-institusi yang mendorong partisipasi perempuan secara intensif,” tulis ADB dan OCED dalam laporan tersebut.
Government at a Glance Southeast Asia 2019 adalah laporan yang menyediakan data-data dari administrasi publik negara-negara anggota ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Penulis: Ignatius Raditya Nugraha
Editor: Geofanni Nerissa Arviana
Sumber: www.oecd.org
Foto: cnn.com