• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 2, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Intoleransi Laktosa Buat Pengidap Tak Bisa Makan Produk Susu

by Xena Olivia
September 2, 2020
in Iptek, Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Intoleransi Laktosa (Ultimagz)

Ilustrasi Lactose Intolerant. (ULTIMAGZ/Muhammad Dava Ferdiansyah)

0
SHARES
187
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Ultimates pernah diare atau nyeri perut saat makan atau minum sesuatu yang mengandung susu? Bisa jadi kamu memiliki intoleransi laktosa atau lactose intolerant.

Susu merupakan salah satu nutrisi yang penting untuk pertumbuhan. Di dalamnya, susu mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Karbohidrat yang terkandung dalam susu disebut dengan laktosa, merupakan disakarida yang terdiri dari gabungan monosakarida (senyawa karbohidrat) glukosa dan galaktosa. Laktosa adalah sumber energi yang menyuplai setengah kebutuhan kalori susu (35-45 persen). Selain itu, laktosa juga penting untuk menyerap kalsium. 

Apa itu intoleransi laktosa?

Menurut dokter umum dr. Ishmah Nurul, intoleransi laktosa merupakan ketidakmampuan tubuh mencerna (gula) yang terdapat dalam susu. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tidak memproduksi laktase, enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa.

Sebagian besar kasus intoleransi laktosa terjadi pada produk susu dan olahan lainnya yang mengandung susu, seperti es krim, krimer kopi, biskuit, cokelat, permen, roti, bumbu salad, dan sebagainya. Kondisi ini bisa terjadi pada anak kecil dan orang dewasa.

Gejala-gejala yang ditimbulkan

Terdapat beberapa gejala yang dirasakan jika seseorang mempunyai intoleransi laktosa, diantaranya adalah kembung, diare, nyeri perut, dan mual. Namun, gejala yang paling sering dikeluhkan adalah diare atau nyeri perut. Pada anak kecil, gejala yang timbul juga bisa dilihat dari fesesnya yang berbau asam.

Biasanya, gejala intoleransi laktosa mulai muncul sekitar 30 menit hingga dua jam setelah makan atau minum produk yang mengandung laktosa.

Dr. Ishmah mengatakan bahwa kondisi ini merupakan sesuatu yang bisa didiagnosis sendiri. “Kalau sudah sering sekali sih, biasanya ketahuan sendiri. Cuma awalnya enggak. Nanti sadar kayak, ‘Kok tiap makan produk susu pasti diare atau kembung, ya?’. Jadi kayak curiga intoleransi laktosa. Sebatas curiga saja.”

Pun demikian, penyakit ini bukan sesuatu yang bisa disembuhkan. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah diet ketat produk yang mengandung laktosa.

“Prognosis penyakitnya baik, kok. Enggak menyebabkan kematian. Asal ketat produk laktosa, enggak bakal kambuh lagi,” katanya.

“Sebenarnya kayak disakarida (senyawa karbohidrat) lain, kok. Buat kebutuhan karbohidrat. Cuma ya banyak makanan yang mengandung produk susu atau dairy itu ‘kan, pasti ada laktosa,” tutur dr. Ishmah.

Dr. Ishmah menyarankan untuk mengganti produk susu biasa dengan produk susu non-laktosa atau non-dairy milk, seperti susu yang terbuat dari kacang-kacangan (susu almond, susu kedelai). 

“Itu jumlahnya (laktosa) enggak banyak sampai bikin intoleransi laktosa seseorang kambuh,” paparnya.

Dilansir dari Health Service Executive, ada beberapa produk susu yang bisa menjadi alternatif bagi seseorang yang memiliki intoleransi laktosa. Contohnya, seperti keju yang biasanya memiliki kadar laktosa yang lebih rendah. Selain itu, produk susu hasil fermentasi seperti yoghurt juga bisa lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Intoleransi laktosa membuat seseorang tidak bisa mengkonsumsi banyak produk susu. Hal itu berpotensi membuat orang tersebut menjadi kekurnagan kalsium. Sebagai gantinya, beberapa produk di bawah ini layak dicoba sebagai asupan kalsium pengganti susu:

  • brokoli
  • kubis
  • okra
  • kale
  • buah-buahan kering
  • minuman kedelai dengan tambahan kalsium
  • kacang kedelai
  • tahu
  • kacang-kacangan (almond, kacang brazil, dan wijen)
  • ikan dengan tulang yang bisa dimakan (sarden dan salmon)

 

 

Penulis: Xena Olivia

Editor: Agatha Lintang

Foto: Muhammad Dava Ferdiansyah

Sumber: repository.usu.ac.id, hse.ie

Tags: artikelserieskesehatanintoleransi laktosaKesehatanlactose intolerantlifestyle
Xena Olivia

Xena Olivia

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

May 23, 2025
Next Post

Belajar Konsep Terima dan Cintai Diri dalam Jalin Hubungan Percintaan

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021