SERPONG, ULTIMAGZ.com—The Legend of Zelda, salah satu seri video game terkenal asal Jepang, baru saja merilis game terbarunya yang bertajuk The Legend of Zelda: Breath of the Wild pada Jumat (03/03/17) pekan lalu. Video game ini merupakan rilisan ke-19 dalam seri yang telah berkembang selama 31 tahun ini.
Bertempat di kerajaan Hyrule, The Legend of Zelda: Breath of the Wild mengisahkan tentang Link, karakter utama dalam seri Zelda yang mengalami amnesia, yang terbangun setelah tertidur selama 100 tahun akibat sebuah suara misterius yang menuntunnya untuk melawan musuhnya, Calamity Ganon.
Video game yang dikembangkan oleh Nintendo ini dianggap mempunyai konsep paling berbeda dari rilisan-rilisan sebelumnya, di mana tampilan lingkungan digambarkan lebih terbuka dan luas sehingga pemain dapat menjelajah Hyrule dengan bebas. Tak hanya itu, pemain diberi kebebasan untuk bermain melalui dungeon yang berada dalam video game dengan urutan apapun. Selain itu, pemain juga dapat menikmati visual atau gambar high-definition serta mendengar suara karakter yang direkam langsung oleh aktor suara.
The Legend of Zelda: Breath of the Wild menerima banyak pujian setelah beberapa jam rilis, terutama dalam aspek visual dan gameplay. Beberapa situs yang berfokus pada game serta hiburan, seperti IGN dan Kotaku, menilai bahwa video game ini merupakan video game terbaik yang rilis pada tahun 2017.
“Sebuah game berkelas dalam bidang dunia terbuka yang berhasil membangun kembali seri yang sudah berumur 30 tahun ini,” ujar pihak IGN seperti yang dilansir dalam Vox.
Di sisi lain, video game ini juga mendapat kritikan akibat dinilai terlalu luas, di mana pemain terlalu disuguhkan oleh begitu banyak aturan dan pilihan serta hanya diberi waktu yang terbatas. Meski demikian, video game ini merupakan sebuah prestasi bagi Nintendo sendiri dan layak ditunggu dan dimainkan oleh para gamer.
Sementara itu, The Legend of Zelda: Breath of the Wild tersedia dalam perangkat Nintendo terbaru, yaitu Wii U dan Nintendo Switch.
Penulis: Audrie Safira Maulana
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: Forbes
Sumber: Vox, Forbes, pcadvisor.com